PenaKu.ID – Sebuah minibus travel DayTrans mengalami kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 77 arah Jakarta pada Senin (13/10/25) dini hari. Insiden tersebut menewaskan satu penumpang dan melukai sembilan orang lainnya.
Informasi dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 05.10 WIB ketika kendaraan travel DayTrans bernomor polisi D 7754 AJ melaju dari arah Bandung menuju Jakarta. Berdasarkan keterangan Polisi Jalan Raya (PJR) Cipularang, minibus tersebut menabrak bagian belakang dump truk B 9256 PYV yang sedang melaju di lajur satu.
“Dugaan sementara, pengemudi travel mengantuk hingga kehilangan kendali dan menabrak bagian belakang truk,” ujar Kompol Joko Prihantono, Kainduk PJR Cipularang.
Korban Kecelakaan Travel DayTrans Dievakuasi ke RS
Satu penumpang travel DayTrans bernama Tatang Muhidin (51) yang duduk di kursi depan kiri meninggal dunia di lokasi akibat benturan keras. Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Abdul Rozak Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Sembilan penumpang lainnya mengalami luka ringan hingga berat. Seluruh korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian masih mendata dan mengonfirmasi identitas para korban tersebut.
Bagian depan minibus DayTrans tampak ringsek parah, terutama di sisi kiri kendaraan. Petugas PJR bersama Jasa Marga segera mengevakuasi bangkai mobil guna menghindari kemacetan lebih panjang.
Lalu lintas di sekitar KM 77 Tol Purbaleunyi (Cipularang) sempat tersendat selama proses evakuasi berlangsung. Sekitar pukul 07.00 WIB, arus kendaraan kembali normal.
Penyelidikan Kecelakaan Travel DayTrans Masih Berlangsung
Polisi kini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut. Selain memeriksa kondisi sopir dan saksi di lokasi, petugas akan meninjau rekaman CCTV jalan tol serta melakukan uji kelayakan kendaraan.
“Kami masih mendalami penyebabnya, termasuk faktor kelelahan pengemudi dan kondisi teknis kendaraan,” tambah Kompol Joko.
Polisi mengimbau seluruh pengemudi, terutama travel antarkota, untuk memastikan kondisi tubuh prima sebelum berkendara jarak jauh. Operator transportasi juga diminta mengawasi jam kerja sopir guna mencegah kelelahan yang bisa berujung fatal.
“Jangan paksakan diri jika mengantuk. Gunakan rest area untuk beristirahat,” tegas Joko.**