PenaKu.ID – Pemerintah Kota Ternate (Pemkot) melalui dinas pariwisata berencana mengembangkan salah satu destinasi wisata Batu Angus yang berada di Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat, Maluku Utara.
Hal ini ditandai dengan launching proyek perubahan dalam pengembanggan wisata Taman Bumi Geopark Batu Angus berbasis komunitas sesuai Diklat PIM II, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur oleh reformer Rizal Marsaoly yang berlangsung di lokasi wisata Batu Angus Ternate pada, Minggu (30/8/2020).
Walikota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan untuk kegiatan yang sudah dilakukan oleh dinas pariwisata sangat luat biasa karena terutama kegiatan ini dapat memenuhi salah satu syarat kegiatan PIM II. Namun, dari sisi lain bisa menata wisata batu angus ini sebagai salah satu tujuan wisata di Maluku Utara.
Kata Walikota, objek wisata Batu Angus ini satu objek yang langka di dunia, untuk itu pemerintah kota Ternate setiap tahun akan membenahi hal ini dengan batasan-batasan dalam mengelola potensinya. Lanjutnya, Batu Angus ini harus membutuhkan orang yang berkeahlian, salah satunya konsultan agar bisa menata Batu Angus.
Tentu kedepan, tegas Burhan, pihaknya akan memanggil konsultan-konsultan dari pusat untuk bisa mengelola batu angus sehingga bisa menjadi salah satu objek wisata yang terkenal Indonesia maupun di dunia. Bukan hanya wisata Batu Angus, Pemerintah Kota Ternate juga akan mengusulkan beberapa tempat untuk diusulkan sebagai geopark.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk kita bisa promosikan wisata di kota Ternate tentu diharapkan bisa berkelanjutan kedepan,” kata Walikota usai launching proyek perubahan di lokasi batu angus.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly mengatakan untuk kegiatan ini merupakan bagian dari tugas akhir sebagai siswa dari badan diklat Surabaya untuk memenuhi tugas akhir Diklat PIM II.
Selaku kadis pariwisata, turur Rizal, untuk mengambil tugas pokok dan fungsi itu agar bisa mengembangkan destinasi wisata batu angus yang terkesan selam ini tidak terkelola secara baik, tentu dalam visi besar dalam proyek tersebut. Maka, menurutnya akan dikelola kembali wisata batu angus yang dulunya menjadi suatu tempat singgahan. Namun, kedepan, harapnya akan sudah menjadi tempat tujuan wisatawan.
Dalam proyek ini sebagai reformer harus mengambil destinasi ini karena warisan geologi ini mempunyai nilai cukup tinggi, namun tidak pernah terekspos secara baik.
“Proyek perubahan ini semoga bisa menjadi pemantik dalam sebuah energy baru untuk membangkitkan pariwisata yang ada di kota Ternate,” katanya.
Kadis juga menyebut, ada tiga konsep dasar, bagaimana membangun warisan batu angus yakni konservasi, dimana pada tahun 2021 dispar bakal membuat masterplan untuk memproteksi kawasan batu angus, mana yang bisa ditambang dan mana yang tidak bisa ditambang, karena, menurut Rizal, jika tidak dilakukan konservasi mulai dari sekarang maka akan hancur kedepan.
Ditambahkannya, selain edukasi dalam memberikan pemahaman dan pmbelajaran kepada masyarakat, dan yang ketiga pengembangan ekonomi secara berkelanjutan.
“Tentu efek dari hal tersebut membuat dampak bagi masyarakat yang ada di sekitar kiranya bisa menambah penghasilan dan lain-lain,” ungkapnya.
Dari rangkaian masterplan tersebut, jika hal ini sudah dilakukan, Rizal mewacanakan setiap minggu harus ada event, sehingga masyarakat bisa ada ketertarikan karena wisata batu angus akan mempunyai kalender event tersendiri.
“Untuk itu saya sangat memberikan aprsiasi kepada masyarakat Kelurahan Kulaba, Kelurahan Tarau dan Bula yang begitu antusias untuk mengikuti kegiatan ini,” tutupnya.
(Gibran)