PenaKu.ID – Superman (2025) resmi menjadi pembuka babak anyar DC Universe (DCU) yang digarap DC Studios. Film karya sutradara sekaligus penulis James Gunn ini bukan hanya me-reboot sang Manusia Baja, tetapi juga membangun ulang fondasi waralaba DC dengan pendekatan yang lebih cerah, ringan, dan sarat harapan.
Pemeran Utama Baru Superman
David Corenswet kini mengenakan jubah Superman, menggantikan Henry Cavill. Aktor muda tersebut dipuji karena menghadirkan aura klasik sekaligus lebih membumi pada Clark Kent. Di sisi lain, Rachel Brosnahan tampil meyakinkan sebagai Lois Lane, jurnalis andal Daily Planet yang menjadi penyeimbang sang pahlawan.
Nicholas Hoult meramaikan layar sebagai Lex Luthor, miliarder tirani yang memanipulasi opini publik. Sejumlah karakter pendukung—Mr. Terrific (Edi Gathegi), Hawkgirl (Isabela Merced), Green Lantern (Nathan Fillion), dan Supergirl (Milly Alcock)—juga diperkenalkan untuk memperkaya semesta.
Berbeda dari film-film sebelumnya, Superman (2025) tidak lagi menyorot asal-usul Krypton. Cerita dimulai tiga tahun setelah Clark Kent beraksi sebagai Superman. Konflik memuncak ketika Luthor menjebak Superman di sebuah pocket universe dan memunculkan duplikat jahat bernama Ultraman.
Dengan dukungan Lois dan para sekutu baru, Superman kembali untuk menggagalkan rencana Luthor dalam laga epik yang turut menghadirkan Krypto, si anjing super, serta teaser keterlibatan Supergirl di film mendatang.
Sentuhan James Gunn
Gunn membubuhkan ciri khasnya—kombinasi humor, humanisme, dan emosi—membuat film terasa lebih terang dibandingkan nuansa gelap rilisan sebelumnya. Skor musik garapan John Murphy dan David Fleming mengadaptasi tema klasik John Williams, menambah rasa nostalgia.
Tonggak DCU Chapter One
Film ini menjadi gerbang resmi DCU Chapter One: Gods and Monsters dan dikaitkan dengan proyek selanjutnya seperti Supergirl: Woman of Tomorrow dan The Authority. Cameo serta easter egg tersembunyi memperluas jaringan cerita antarfilm.
“Ini bukan semata tentang Superman menyelamatkan dunia, melainkan bagaimana ia tetap menjadi simbol harapan di tengah kompleksitas zaman,” kata James Gunn dalam keterangan resmi.
Respons Awal
Media internasional semisal Business Insider, Polygon, dan Empire Online memuji narasi yang terasa lebih segar. Corenswet dinilai berhasil menyeimbangkan kekuatan fisik dan kedalaman emosi. Meski begitu, sebagian kritikus menilai efek visual di paruh akhir masih perlu peningkatan.
Dengan anggaran produksi sekitar US$225 juta, film ini diharapkan dapat bersaing di box office sekaligus memulihkan kepercayaan publik terhadap DC di tengah dominasi Marvel.
Superman (2025) kini tayang di bioskop global, menandai era baru semesta superhero yang lebih inklusif dan penuh optimisme.**