PenaKu.ID – Banyak pengguna ponsel pintar (smartphone) memiliki kebiasaan mengisi daya perangkat atau mengecas HP mereka semalaman hingga mencapai kapasitas 100%. Kebiasaan ini sering dianggap sebagai cara terbaik untuk memastikan HP siap digunakan seharian penuh.
Namun, ternyata praktik ini justru dapat mempercepat penurunan performa baterai (battery health) dalam jangka panjang. Menjaga baterai di level 100% untuk waktu yang lama memberikan tekanan berlebih pada komponen kimianya.
Secara teknis, baterai lithium-ion yang digunakan di hampir semua HP modern paling “stres” ketika berada di level pengisian daya yang sangat tinggi (mendekati 100%) atau sangat rendah (mendekati 0%). Para ahli dan bahkan produsen HP ternama seperti Samsung dan Apple mengakui bahwa menjaga baterai tetap penuh akan mempercepat proses penuaan kimia baterai.
Mengapa Mengecas HP Penuh Justru Mempercepat Penuaan
Baterai HP dapat diibaratkan seperti spons. Ketika hampir penuh, “spons” tersebut menjadi jenuh. Terus “menuangkan air” (mengalirkan listrik) saat sudah jenuh akan lebih cepat merusak struktur internalnya dibandingkan saat spons masih kering.
Ketika HP berada di 100% tetapi masih terhubung ke pengisi daya, ia akan terus menerima daya kecil untuk mempertahankan level tersebut (trickle charging), yang menghasilkan panas berlebih dan mempercepat degradasi sel baterai. Proses inilah yang secara perlahan mengurangi kapasitas maksimal baterai untuk menyimpan daya.
Level Ideal Mengecas HP
Untuk memperpanjang umur baterai, para ahli menyarankan untuk menjaga level daya di kisaran ideal. Sebagian besar merekomendasikan untuk menjaga baterai antara 20% hingga 80% atau 85%.
Mengisi daya hingga 80-85% sudah lebih dari cukup untuk penggunaan harian dan secara signifikan mengurangi tekanan pada baterai. Banyak HP modern kini bahkan memiliki fitur “optimised charging” yang secara cerdas menunda pengisian daya hingga 100% sampai sesaat sebelum Anda biasa bangun tidur, demi menjaga kesehatan baterai agar lebih awet.**
