PenaPendidikan

SLB ABC YPLAB Lembang Sisihkan Uang untuk SmartTren

SLB ABC YPLAB Lembang Sisihkan Uang untuk SmartTren
SLB ABC YPLAB Lembang Sisihkan Uang untuk SmartTren

PenaKu.ID – Siswa SLB ABC YPLAB Lembang menyisihkan uang sakunya ke kotak amal dalam rangkaian kegiatan SmartTren yang digelar di sekolah, Selasa (4/4/2023).

Infak siswa SLB ABC YPLAB Lembang tersebut masuk dalam program IMAM (Infaq Massal Aktualisasi Masagi).

Selain berinfak, sekitar 90 siswa juga mengikuti salat Duha berjamaah, mendengarkan ceramah hingga mewarnai bersama. Meski ke sana kemari, para siswa tetap bisa menyerap ilmu dasar agama dengan baik. Setiap harinya, ada banyak kegiatan dan tema baru yang diajarkan kepada para siswa.

Kepala SLB ABC YPLAB Lembang, Eny Koestieni berharap, kegiatan SmartTren ini mampu memupuk rasa cinta kepada Sang Pencipta.

“Ibu ingin anak-anak lebih bisa memahami bahwa manusia tidak luput dari pencipta-Nya. Jadi, harus bersyukur kepada Sang Pencipta,” tuturnya.

Nantinya, lanjut Eny, infak siswa yang terkumpul akan dibagikan kepada sesama siswa dan warga sekitar yang membutuhkan. Adapun waktu pengumpulan infak berjalan hingga penentuan SmartTren di sekolah pada 14 April 2023.

Ia pun mengapresiasi para siswa yang antusias mengikuti kegiatan ini.

“Allah juga memberikan kemudahan, ternyata bisa dan anak-anak semangat walaupun tidak bisa disamakan dengan sekolah umum,” ungkapnya.

Kepala SLB ABC YPLAB Lembang Memotivasi

Ia juga memberi motivasi kepada orang tua atau siapa pun yang diberi amanah membesarkan anak luar biasa.

“Kepada orang tua atau siapa saja yang Allah titipkan anak istimewa, jangan dibedakan. Berilah kesempatan, peluang serta harapan agar mereka bisa seterusnya menjadi penyemangat dan obor keluarga,” pesannya.

Ia mendorong orang tua untuk terus memberikan anak kesempatan seluas-luasnya agar bisa meng-explore dan berkembang seperti anak-anak yang lain.

Sedangkan salah satu guru, Dini Ramadhani menuturkan, rangkaian kegiatan SmarTren ini tak lepas dari pemenuhan hak atas pendidikan.

“Mereka punya hak berpendidikan dan kita punya kewajiban untuk mengajarkan. Walau dibuat lebih sederhana atau enggak bisa langsung nangkep (materinya), tapi ini adalah hak mereka,” pungkasnya.

***

Exit mobile version