Peristiwa

Seorang Pemuda di Bojongpicung Cianjur Bacok Teman

×

Seorang Pemuda di Bojongpicung Cianjur Bacok Teman

Sebarkan artikel ini
Seorang Pemuda di Bojongpicung Cianjur Bacok Teman
Ilustrasi (istock)

PenaKu.ID – Seorang pemuda berinisial TH (27), warga Kampung Tanjung, RT 06/04, Desa Sukajaya, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nekat membacok temannya sendiri menggunakan senjata tajam (sajam).

Sang pemuda yang menjadi korban diketahui bernama Misbah (34), warga Kampung Sukajadi, RT 03/04, Desa Cikondang, Kecamatan Bojongpicung.

Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (13/04/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, di Kampung Bojongpicung, RT 02/02, Desa/Kecamatan Bojongpicung.

Insiden itu membuat geger warga sekitar. Teriakan korban yang meminta tolong terdengar jelas, disertai darah yang berceceran akibat luka bacokan di tangan kiri, telinga kiri, dan kaki kanan.

Warga yang mendengar keributan tersebut segera mengamankan pelaku dan melaporkannya ke Polsek Bojongpicung. Tak lama berselang, petugas dari Polsek Bojongpicung datang ke lokasi dan langsung mengamankan pelaku ke mapolsek. Sementara itu, korban dilarikan ke Puskesmas Bojongpicung untuk mendapatkan perawatan medis.

“Saat itu kami sedang nongkrong di pinggir jalan. Tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong dan suara keributan. Setelah kami dekati, ternyata pelaku TH sedang membabi-buta menganiaya korban dengan sajam. Beruntung warga berhasil menghentikannya,” ujar Erus dan Dandi, dua orang saksi mata.

Pemuda yang Membacok Nyaris Dimassa

Setelah pelaku diamankan, situasi sempat memanas karena banyak warga yang emosi dan hendak mengeroyok pelaku. Namun, berkat kesigapan pihak kepolisian, pelaku segera dimasukkan ke dalam mobil patroli.

“Kami hampir kewalahan meredam amukan massa yang emosi atas perbuatan pelaku. Untung saja polisi cepat datang,” tambahnya.

Kepala Desa Cikondang, Yusup Zohan, membenarkan peristiwa pembacokan tehadap salah seorang pemuda warga Desa Cikondang.

“Berdasarkan informasi dari keluarga korban dan pelaku, penganiayaan ini diduga terjadi karena pelaku kesal kepada korban yang berniat melaporkannya kepada pemilik BRI Link, karena pelaku diduga menggelapkan sejumlah uang. Tapi informasi itu masih simpang siur,” jelas Yusup.

Ia menambahkan, kejadian penganiayaan dengan senjata tajam seperti ini adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

“Kalau ada kesalahpahaman atau persoalan apa pun, sebaiknya diselesaikan secara musyawarah. Jangan main hakim sendiri. Libatkan teman atau keluarga untuk menyelesaikannya secara baik-baik,” pungkasnya. **