PenaKu.ID – SDN Pinanggading di Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggelar rapat perdana awal memasuki ajaran baru sekolah tahun 2022/2023 bersama dengan para orang-tua siswa kelas satu sampai kelas enam di Gedung SDN Pinanggading pada pada Kamis (04/08/22).
Kegiatan SDN Pinaggading ini berlangsung dari siang hingga sore hari selepas para siswa-siswi mengikuti proses belajar mengajar.
Kepala SDN Pinanggading Sarjiyah, S.Pd menerangkan, pertemuan dengan para orang tua murid ini berkaitan dengan kedisiplinan para siswa dalam mengenakan seragam sekolah. Selain itu beberapa program sekolah pun diulas.
“Intinya sekolah meyampaikan program di awal tahun berkaitan dengan kegiatan di sekolah di antaranya mengenai program kebersihan dan kelengkapan seragam sekolah,” kata Sarjiyah saat dijumpai usai rapat.
Berkaitan dengan seragam sekolah, Sarjiyah menegaskan pihak sekolah tidak ikut campur melainkan sudah diserahkan kepada orang tua siswa dan komite sekolah untuk dimusyawarahkan.
“Itu mah lepas dari pihak sekolah, jadi itu dimusyawarah komite dengan pihak wali murid,” sambung dia.
Untuk program kebersihan, SDN Pinganggading tengah mengonsep sekolah bebas sampah. Pemilahan sampah organik dan sampah non-organik nantinya akan diberlakukan di lingkungan sekolah khususnya kepada anak didik agar sadar sedari dini menyoal sampah.
“Itu nanti untuk masalah peduli lingkungan kita akan membudayakan memisahkan sampah. Hal ini Kelihatan mudah tapi sulit dilakukan. Jadi perlu bantuan dari orangtua untuk itu,” terangnya.
SDN Pinanggading Kekurangan Guru
Tak hanya itu, Sarjiyah juga menginformasikan bahwa SDN Pinaggading yang kini memiliki 214 siswa ini masih kekurangan tenaga pendidik lantaran tiga orang guru sudah dimutasi ke daerah lain dengan adanya SK PPPK Guru baru-baru ini. Adapun SK PPPK Guru di SDN Pinaggading hanya mendapatkan alokasi satu orang guru.
Dalam hal ini sekolah masih membutuhkan tenaga guru untuk keberlangsungan proses belajar mengajar bagi para siswa.
“Kendalanya itu sulit untuk mencari tengan honor yang kualifikasinya S1 jurusan PGSD. Karena kalau bukan PGSD maka kemauan untuk mengabdi diri ke sekolah itu udah beda karena udah lain,” kata Sarjiyah.
Selian itu, adanya informasi bahwa tengan honorer akan dihapuskan, Sarjiyah menyebut bahwa keputusan untuk mengadakan tenaga pengajar di SDN Pinaggading wajib dilakukan, demi lancarnya belajar para siswa-siswi. Meski, hal itu dilakukan dengan cara lain.
“Apa boleh buat, walupun pemerintah tidak boleh tapi ini sistimya bukan mengangkat honorer tapi pegawai lepas atau harian lepas. Karena saya ngga mau anak terbengkalai tidak terdidik,” ucapnya.
Sarjiyah meminta orang tua siswa agar memberikan dukungan dan kerja sama untuk lebih membantu program-program SDN Pinanggading terlaksana dengan baik.
“Ini tanpa dukungan dari orang tua siswa, sekolah tidak akan menghasilkan hal yang baik,” cetusnya.
Kepada para alumni SDN Pinanggading, ia juga memohon kontribusi dan bantuan apa pun demi kemajuan sekolah agar dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sukabumi yang sudah berkembang pesat.
“Untuk alumni mohon bantuannya, kebersamaannya, bagaimana sumbangsih pikiran atau pun apa itu yang intinya dapat membantu kemajuan dari pada SDN Pinanggading dalam segi apa pun itu. Yang sudah sukses banyak kan,” katanya.
***