PenaKu.ID – Ribuan siswa SMKN 1 Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengikuti kegiatan bakti sosial yakni donor darah dan cek kesehatan gratis (CKG).
Kegiatan yang dipelopori oleh Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK KNPI) Gunungguruh ini, menjadi magnet tersendiri bagi para pelajar SMKN 1 Gunungguruh, sebab layanan kesehatan hadir langsung ke sekolah tanpa harus antre panjang di puskesmas atau rumah sakit.
Program ini digelar atas kolaborasi KNPI dengan Puskesmas Cibolang Kidul, PMI, Baznas, Karang Taruna, serta Posyandu Remaja (Posrem) Kecamatan Gunungguruh.
Selain menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-155, kegiatan tersebut sekaligus menandai komitmen bersama berbagai elemen masyarakat dalam mendorong gaya hidup sehat di kalangan remaja.
Kepala SMKN 1 Gunungguruh Sambut Antusias
Kepala SMKN 1 Gunungguruh, Ai Sumarni, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan sangat bermanfaat, khususnya bagi siswa yang selama ini kerap kesulitan mengakses layanan kesehatan.
“Saya sangat mengapresiasi sekali, karena cek kesehatan sangat penting bagi kami. Biasanya kalau ke Puskesmas atau rumah sakit antri sekali, tapi dengan adanya kegiatan ini pelajar bisa langsung diperiksa di sekolah. Ini sangat membantu,” kata Ai kepada awak media, Rabu (03/09/2025).
Walaupun jumlah siswa SMKN 1 Gunungguruh mencapai 1.500 orang, hanya sekitar seribu yang hadir karena sebagian siswa tengah menjalani praktik kerja lapangan (PKL).
“Namun, kami dari pihak sekolah memastikan siswa yang ada di lokasi didorong untuk ikut serta dalam pemeriksaan,” singkatnya.
Di tempat yang sama, Ketua PK KNPI Gunungguruh, Ujang Abdurrahman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial peringatan hari besar, melainkan bagian dari upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan pelajar.
“Pemeriksaan CKG dan donor darah penting agar sejak dini kita bisa mengetahui apakah ada permasalahan kesehatan pada siswa. Dengan begitu, penanganan atau deteksi bisa lebih cepat dan tepat,” ucapnya.
Jenis pemeriksaan yang dilakukan pun cukup beragam, mulai dari tes telinga, mata, dan rahang, hingga pemeriksaan kadar gula darah dan hemoglobin (HB). Dengan cakupan pemeriksaan tersebut, pelajar diharapkan lebih siap menjalani aktivitas belajar sehari-hari tanpa terkendala masalah kesehatan.
“Jangan sampai ada pelajar berprestasi yang terganggu proses belajarnya karena masalah kesehatan. Bahkan saat lulus nanti, mereka tidak terkendala syarat kesehatan ketika mengikuti tes kerja,” ucapnya.
Ujang juga mengungkapkan harapannya agar program ini dapat berlanjut secara rutin setiap tahun, bahkan diperluas ke jenjang SD dan SMP. Menurutnya, kesehatan pelajar adalah fondasi penting untuk mencetak generasi yang produktif dan berdaya saing.
“KNPI bersama puskesmas, lembaga sosial, dan pemerintah ingin menghadirkan sekolah dan masyarakat yang sehat. Kami mengajak seluruh pelajar untuk mendukung program ini,” bebernya
Bagi pelajar, kegiatan ini bukan hanya pengalaman pertama melakukan donor darah atau cek kesehatan gratis, tetapi juga kesempatan untuk lebih peduli pada kondisi tubuh mereka sendiri.
“Sebab, di tengah gempuran aktivitas belajar dan kesibukan generasi muda, aspek kesehatan kerap terabaikan” pungkasnya.**