PenaKu.ID – Di tengah laju kehidupan yang serba tidak pasti, ketenangan hati menjadi aset yang paling berharga. Salah satu jalan utama untuk meraihnya adalah melalui keikhlasan dalam menghadapi takdir. Ikhlas berarti melepaskan kendali atas apa yang di luar kuasa kita dan menyerahkannya sepenuhnya kepada Sang Pencipta.
Ini adalah sebuah pengakuan bahwa kita hanyalah hamba, dan Dia adalah sutradara terbaik bagi hidup kita.
Saat kita sampai pada titik keyakinan bahwa segala yang terjadi—baik yang kita sukai maupun yang kita benci—adalah skenario terbaik dari Allah, maka hati akan berhenti bergejolak dan menemukan kedamaian yang sejati serta merasakan hati tenang.
Melepaskan Ekspektasi, Meraih Ketenangan dalam Hati Tenang
Sumber utama dari kegelisahan seringkali berasal dari ekspektasi kita yang terlalu tinggi terhadap dunia. Kita menginginkan segalanya berjalan sesuai rencana, namun lupa bahwa ada kehendak yang lebih besar yang bekerja.
Ikhlas menghadapi takdir mengajarkan kita untuk melonggarkan genggaman pada ekspektasi tersebut. Ketika kita belajar menerima bahwa hasil akhir adalah hak prerogatif Tuhan, kita membebaskan diri dari beban kekecewaan. Fokus kita beralih dari “mengapa ini terjadi padaku?” menjadi “apa yang bisa aku pelajari dari sini?”
Yakin Bahwa Allah Selalu Memberi yang Terbaik untuk Hati Tenang
Dasar dari keikhlasan adalah keyakinan yang mendalam bahwa Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita daripada diri kita sendiri. Terkadang, kita menginginkan sesuatu dengan sangat kuat, padahal di dalamnya tersimpan keburukan.
Sebaliknya, kita mungkin membenci sesuatu yang justru membawa kebaikan besar bagi kita. Dengan memasrahkan pilihan dan hasil kepada-Nya, kita sedang menaruh kepercayaan pada kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas. Ketenangan sejati datang bukan saat semua keinginan kita terpenuhi, melainkan saat hati kita ridha dengan apa pun yang Allah tetapkan.**