Kab. Cianjur, LabakiNews.id –
Ngabuburit merupakan salah satu budaya tahunan. Biasanya, dilaksaakan anak-anak yang sedang belajar berpuasa.
Dari siang hari hingga menjelang ditabuhnya bedug magrib. Anak-anak, bahkan para remaja pun ikut ngabuburit menunggu tibanya adzan magrib pada bulan suci Ramadhan.
Biasanya, pada acara ngabuburit tersebut, anak-anak dan kaum remaja melaksanakan aktivitas ringan. Seperti jalan-jalan, bermain bercanda ria, naik delman ramai– ramai, mancing, main bedil-bedilan lodong dan bermain lainnya.
Seperti halnya anak-anak usia SD, warga Kecamatan Bojongpicung, Cianjur Tiap sore hari turun ke jalan guna naik delman rame-rame dengan rute yang telah ditentukan kusir delman dengan jarak kurang lebih 1Km. Tarifnya pun terbilang murah. Yaitu Rp 2.000,- per orangnya.
Salah seorang kusir Delman warga Kampung nangala obar (45) mengatakan, selama bulan puasa, tiap sore dipakai untuk anak-anak ngabuburit.
Untuk itu, ia tiap sore mangkal disetiap pertigaan jalan gang pinggir jalan raya Bojongpicung, Doktor Mangku, Benong, Jalan Cibarengkok,Gurudug, Cibodas,Pasir manyar, dan di jalan terusan Muhamad Ali, Kampung Sukamanah.
Penumpang anak-anak naik delman, maksimalnya 10 orang. Harga perorangnya hanya Rp. 2.000,- dengan jarak 1Km bulak balik.
Maka dengan adanya budaya ngabuburit naik delman, seluruh pemilik delman tiap harinya mampu mengantongi uang Rp. 100.000, – Rp. 150.000,- ribu.
“ Ini berkah Ramadhan, seluruh pemilik delman kebanjiran rejeki musiman,” aku Obar.
Sementara itu, salah seorang warga Kampung Pasir manyar, Desa Hegarmanah, Bojongpicung, Atik (37) mengatakan, ini memang sudah jadi tradisi tahunan. Setiap Ramadan, khususnya tiap sore hari, anak-anak turun ke jalan guna ngabuburit sambil naik delman, naik odong-odong dan ada pula yang jalan-jalan naik sepeda.
“ Kami hanya minta pada kusir delman agar jaga keselamatan anak-anak, jangan bawa penumpang berlebihan hingga sampai ada yang bergelantungan,” tutur Atik pada awak media.
(Rushl)