PenaPeristiwa

Proyek Rumah Elit Podomoro Diduga Memicu Banjir

IMG 20210521 WA0052 600x450 1
anggota Komisi C yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana (kiri) saat meninjau lokasi banjir

PenaKu.ID – Proyek Pembangunan Rumah Elit Podomoro dinilai salah satu pemicu banjir yang sering terjadi di Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang dan sekitarnya, terlebih di saat musim penghujan datang.

Hal ini dikemukakan anggota Komisi C yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana, Jumat kemarin.

Toni menilai proyek tersebut tanpa memperhatikan dan memperhitungkan dampak lingkungan yang terjadi dikarenakan kemudahan memperoleh ijin alih fungsi lahan untuk pembangunan Perumahan Elite Podomoro.

Akibat dari pengurugan lahan yang dilakukan Podomoro, kata Toni, lahan-lahan yang sebelumnya merupakan daerah resapan air kini jumlahnya menciut dan bahkan hampir hilang, sehingga mengakibatkan luapan air ke perkampungan warga disekitaran proyek Podomoro.

“Saya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bandung melalui instansi terkait, agar segera melakukan peninjauan ulang perijinan Podomoro, karena dampak yang ditimbulkan dari proyek tersebut sangat merugikan masyarakat,” katanya di lokasi, Jum’at (21/5/2021).

Dia mengakui saat berkunjung ke Desa Lengkong menerima pengaduan dari warga terkait pembangunan proyek pembangunan perumahan, mall, apartemen, di bawah naungan bendera Podomoro, sekarang sering mengalami kebanjiran, karena tidak mengindahkan hukum tata ruang dan memperhatikan infrastruktur pendukung.

Untuk drainase sendiri, warga mengeluhkan hal itu kepada Toni, sebab kapasitasnya sangat minim sekali tak mampu menampung aliran air. Juga masalah pembuangannya mengecilnya saluran air atau selokan, juga sungai, membuat lingkungan warga yang tersisa dari masifnya pembangunan perumahan, hanya hujan sebentar saja sudah menjadikan banjir di mana-mana.

Baca juga:

“Kenyataan ini harus bisa menjadi prioritas pembenahan lingkungan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung, karena jelas pembangunan yang dilaksanakan menyebabkan kerugian bagi masyarakat,” ujar dia.

Bahkan dia mendengar, akan ada lagi pembangunan dan pengembangan beberapa perumahan lainnya yang berkontribusi besar menjadi penyebabnya tambahan banjir di wilayah Desa Lengkong dan sekitarnya.

Untuk itu dia meminta, sebelum terlanjur yang mengakibatkan kerugian sangat besar bagi masyarakat, diharapkan ada tindakan langsung dari Pemkab Bandung untuk mengantisipasi permasalahan tersebut. Termasuk penerapan hukum tata ruang agar bisa bisa signifikan.

“Dengan melakukan evaluasi dan kajian ulang terhadap ijin membangun yang di kantongi Podomoro, kami berharap ada dilakukan evaluasi secepatnya. Agar masalah banjir yang merugikan masyarakat bisa segera tertanggulangi,” tandas Toni.

*Reporter: ALF

**Redaktur: Dewi Apriatin

Exit mobile version