PenaKu.ID – Ditemukan kerangka manusia milik Iguh Indah Hayati (55) dan putrinya, Elia Imanuel Putra (24), di Perumahan Tani Mulya, RT 11 RW 15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Temuan ini menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan mendalam.
Menurut Suryati (54), seorang warga setempat, ia terakhir kali melihat Indah dan anaknya sebelum pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Terakhir ketemu sebelum corona, saya lupa tahunnya. Dan itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau lewat kan kerjanya di belakang jadi hanya lewat aja,” jelas Ai Suryati sapaan akrabnya saat ditemui di lokasi, Rabu (31/07/2024).
Setelah itu, baik Indah maupun Elia tidak pernah terlihat lagi, dan warga mengira mereka sudah pindah dari Bandung Barat karena rumah mereka tampak terbengkalai dan tidak terurus.
“Jadi semenjak tidak terlihat lagi memang anggapan kami memang katanya sudah pindah dan sempat meminta surat pindah ke Ketua RW,” tandasnya.
Di depan rumah terdapat tanda bahwa rumah tersebut akan dijual, namun nomor kontak yang tertera tidak aktif.
Ia menjelaskan, sebelumnya juga pihak sekolah SMA Pasundan Cimahi mendatangi rumah korbandi Bandung Barat, lantaran sang anak (Elia Imanuel Putra) tidak terlihat berapa bulan terkhir di sekolah.
“Dan anak yang sekolah itu ada yang nyari dari pihak sekolah (guru) karena engga masuk-masuk, setelah itu engga tau guru ketemu atau engga dengan anaknya. Setahu saya anaknya sekolah di SMA Pasundan Cimahi kalau engga salah,” jelasnya.
Ia menyebut, pihaknya tidak pernah menemui gelagat mencurigakan di rumah korban, bahkan tidak tercium bau busuk (bangkai) di lokasi selama beberpa tahun ini.
“Bahkan suami saya juga engga mencium bau apa-apa, baru mengetahui informasi bila Indah dan anaknya ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam rumahnya,” bebernya.
“Bahkan kaget liat ada tengkorak, padahal duluan saya tinggal di sini. Dikira rumah itu memang kosong kaget ajah saya sebagai tetangga, di rumah itu tinggal berdua sama anak selama ditinggal suami ke Cirebon selama kurang lebih 6 tahun,” imbuhnya.
“Tidak lagi berkomunikasi dan menyambangi rumah Indah dan anaknya karena mengira sudah pindah.
Makannya saya nggak pernah ke sini (rumah Indah). Pribadinya memang tertutup, kecuali kalau ke temennya baru mau ngobrol,” sambungnya lagi.
Tim Forensik Periksa Kerangka Manusia di Bandung Barat
Sebelumnya, Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih, yang dipimpin oleh dr. Adang Azhar, sedang melakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap kerangka tersebut.
dr. Adang menyatakan bahwa tahap awal pemeriksaan bertujuan untuk memastikan identitas korban dan memeriksa kemungkinan adanya tindak pidana.
Meskipun belum dapat menentukan waktu kematian secara pasti, dua kerangka manusia di Bandung Barat tersebut diperkirakan telah membusuk selama sekitar enam bulan.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto juga terlibat dalam penyelidikan. Tim inafis telah melakukan olah TKP untuk menemukan petunjuk mengenai penyebab kematian.
Tri mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan beberapa petunjuk, namun kesimpulan akhir masih menunggu hasil tes dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Penemuan ini berawal dari upaya suami Iguh Indah Hayati, yang telah meninggalkan rumah selama enam tahun, untuk memeriksa rumah tersebut setelah tidak ada kabar.
Ia mengalami kesulitan masuk karena pintu terkunci dan meminta bantuan warga untuk menjebol pintu, yang akhirnya mengungkapkan dua kerangka manusia di dalam rumah.
Kejadian di Kabupaten Bandung Barat ini menyisakan banyak pertanyaan, dan penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap sebab kematian serta kronologi kejadian yang sebenarnya.
**Kontributor/Penulis: Abdul KH