PenaKu.ID – Pemkot Sukabumi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi menyerahkan Program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) Prasejahtera, di Gedung Juang 45, Kota Suabumi, Jawa Barat pada Senin (12/9/2022).
Dalam tahap awal ini ada sebanyak 130 orang warga menerima BSRS Prasejahtera dari total 300 orang penerima di tahun 2022. Di mana, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan secara simbolis bantuan BSRS Prasejahtera. Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Kepala DPUTR, Kepala Bappeda, para camat dan lurah.
”Salah satu tugas negara hadir memberikan dan memfasilitasi rumah layak huni bagi warga,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Fahmi memandang program tersebut bukan sekedar amanat Undang-Undang karena warga perlu mendapatkan rumah layak menurut amanat agama. Dalam agama ada empat hal yang membuat kebahagiaan di dunia yakni memiliki pasangan yang sholeh/sholehah, memiliki rumah yang nyaman sehingga membuat hari nyaman, memiliki tetangga baik dan memiliki kendaraan. Oleh sebab itu, maka menjadi amanat negara dan agama.
Maka, lanjut Fahmi, Pemkot Sukabumi menyalurkan bantuan stimulan rumah swadaya prasejahtera. Pada tahun 2022, Pemkot Sukabumi akan akan memberikan bantuan tersebut kepada 300 warga penerima program BSRS.
Fahmi mengatakan, tahun ini total perbaikan rutilahu di Kota Sukabumi dari berbagai sumber dana untuk membangun mencapai 537 unit rumah. Sementara pada tahun 2021 sebanyak 600 unit, di saat daerah lain hanya 200 unit tapi Kota Sukabumi bisa melakukan percepatan.
”Tahun ini pun dilakukan percepatan dari berbagai sumber, target RPJMD sampai 2023 harus tuntaskan 96,99 persen,” kata Fahmi.
“Alhamdulillah sampai tahun ini terpenuhi 98 persen atau sudah melebihi target dan ke depan Akan terus lakukaan percepatan pada 2023 mendatang,” imbuhnya.
Pemkot Sukabumi Pastikan Program BSRS Tak Dipotong
Upaya percepatan ini, ungkap Fahmi, karena pemda berharap pascapandemi masyarakat bergerak secara ekonomi.
”Tidak mungkin bergerak secara optimal kalau tempat tinggal saja belum layak, berharap setelah diperbaiki rumah tak layak sehingga menjadi layak dan ekonomi warga meningkat,” kata Fahmi.
Khusus untuk bantuan BSRS Prasejahtera, setiap warga mendapatkan sebeaar Rp 35 juta. Rincian penggunaannya yaitu untuk material sebesar Rp 30 juta dan Rp 5 juta untuk upah tukang.
”Bantuan stimulan untuk merangsang warga agar ikut berkontribusi dan di akhir akan dilihat,” cetus Fahmi.
Fahmi menginforasikan bahwa lurah dan camat akan melakukan pengawasan untuk memastikan rumah benar-benar terbangun. Ia berharap dengan bantuan tersebut warga mampu tumbuh dari sisi ekonomi.
Fahmi menegaskan program BSRS Pemkot Sukabumi tidak ada potongan biaya. Ia meminta warga melapor bila ada yang melakukan pemotongan dana tersebut.
Kepala Bidang Pemukiman DPUTR Kota Sukabumi, Teten Agus Sugihan menambahkan, sejak 2018 hingga 2021 DPUTR melaksanakan perbaikan rutilahu sebanyak 3.287 unit. Di mana sumber pendanaan baik pemerintah pusat, pemprov dan pemkot.
”Pada 2022 pemkot memperbaiki rutilahu sebanyak 537 unit,” kata Teten.
Rinciannya dari program bantuan rutilahu pemprov 160 unit di 4 kelurahan, BSRS Prasejahtera 300 unit di 18 kelurahan, perbaikan dampak bencana 74 unit dan BSPS khusus penderita TBC 3 unit di tiga kelurahan.
***