PenaKu.ID – Pemkot Cimahi bersama Satgas COVID-19 Kota Cimahi menggegalar rapat evaluasi PPKM Darurat di Aula Gedung A Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi Jawa Barat, Kamis kemarin.
Diketahui PPKM Darurat hingga hari ini sudah berlangsung selama 13 hari di wilayah Jawa dan Bali.
Plt (pelaksana tugas) Walikota Cimahi Ngatiyana mengatakan evalusi PPKM darurat membahas mengenai kemampuan Rumah Sakit (RSUD), ketersediaan tenaga kesehatan, ketersediaan tabung oksigen dan obat-obatan, keterbatasan lahan pemakaman, percepatan pelaksanaan vaksinasi serta kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Pada hari ini [Kamis] Satgas COVID-19 Kota Cimahi melaksanakan evaluasi pelaksanaan PPKM selama 12 hari membahas apa kendala, kekurangan dan sebagainy. salah satunya bagaimana upaya kita menekan penyebaran COVID-19 di Kota Cimahi ini bisa menurun. Ya memang masih zona merah di Kota Cimahi akan tetapi masih bisa menekan sedikit demi sedikit untuk menurunkan yang positif,” ujar Nagtiyana, Kamis (15/7/21).
Pemkot Cimahi Waspadai Pucak COVID-19
Lanjutnya, terkait BOR (Bed Occupancy Rate) data pekan lalu berada di 93,63%. Namun saat ini sudah mengalami penurunan di angka 89,43%. Artinya penggunaan tempat tidur di rumah sakit sudah menurun hingga bisa dikatakan banyak pasien yang kembali sembuh.
Untuk itu Pemkot Cimahi berharap masyarakat menyadari bahwa COVID-19 masih ada sehingga warga diharapkan saling menjaga, saling disiplin dengan protokol kesehatan dan ikuti instruksi Pemerintah Pusat dan Pemkot Cimahi.
“Kita juga cek mengenai tenaga kesehata. Alhamdulillah kita dapat (bantuan) dari Poltekes, STIKES Unjani, STIKES Budi Luhur yang membantu pelaksanaan vaksinasi di Kota Cimahi. Sebentar lagi kita akan buka vaksinanasi untuk usia 12 – 17 tahun. Selanjutnya dalam pelaksanaan PPKM Darurat alhamdulillah kita dibantu dari TNI, POLRI, Kejaksaan yang telah Bersama-sama dengan Satpol PP, BPBD, dan ASN yang diperbantukan dari tiap dinas sehingga bisa berjalan pelaksanaan operasional dilapangan,” kata dia.
Tak hanya itu, beragam kendala juga tak luput dijumpai. Contoh yang paling menonjol adalah keterbatasa oksigen. Kendala ini menjadi salah satu persoalan yang mengakibatkan pasien COVID-19 tak dapat tertolong.
Ngatiyana menyikapi adanya prediksi pucak COVID-19 di bulan Agustus mendatang dengan melakukan berbagai antisipasi. Antisipasi dilakukan mulai dari menyiapkan tenaga kesehatan dan pengadaan tabung oksigen.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi perkembangan kasus Covid-19 di Kota Cimahi sampai dengan tanggal 14 Juli 2021 konfrimasi positif sebanyak 9.429 (+179), positif aktif 1.184 (isolasi mandiri sebanyak 1.184), sembuh 8.063 dan meninggal 182 orang,” beber Ngatiyana.
Diketahui, rapat evaluasi PPKM Daruarat Pemkot Cimahi diikuti oleh Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, para Asisten di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Cimahi, Direktur RSUD Cibabat, beserta segenap Kepala OPD yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Cimahi.
*humas
editor: Dws