PenaKu.ID – Pemkot Cimahi menggelar salat istighosah dan doa bersama untuk para korban bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, di Masjid Assalam Pemerintah Kota Cimahi Jawa Barat pada Selasa (07/12/21).
Salat istighosah tersebut diikuti langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Walikota Cimahi Ngatiyana bersama jajaran ASN Pemkot Cimahi. Sementara pelaksanaan salat istighosah tersebut dipimpin oleh K.H. Sodiq M. Nawawi.
Plt. Walikota Cimahi Ngatiyana menuturkan seluruh warga Kota Cimahi mengucapkan belasungkawa terhadap korban erupsi Gunung Semeru.
“Kita sampaikan belasungkawa atas kejadian bencana di Lumajang. Mudah-mudahan masyarakat di sana diberi keselamatan, ketabahan dalam menghadapi cobaan. Sekali lagi Pemkot Cimahi turut belasungkawa atas ini. Dan mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapat ridho Alloh SWT,” ujar Ngatiyana kepada media usai acara.
Pemkot Cimahi Bakal Menyumbang
Ngatiyana juga mengajak kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Cimahi untuk mengumpulkan sumbangan bagi masyarakat di Kabupaten Lumajang. Ngatiyana menyebut korban erupsi Gunung Semeru merupakan keluarga kita semua yang harus dibantu.
“Nanti ASN tolong diedarakan kenceleng [iuran] dengan ikhlas tulus, tidak memaksa atau menarget untuk kemanusiaan keluarga kita di Lumajang,” pinta dia.
Ngatiyana memastikan bakal melakukan inventarisir terlebih dahulu bersama jajaran terkait bantuan yang akan dikirim ke Kabupaten Lumajang agar bantuan tesebut tepat sasaran.
“Nah kita masalah dana ataupun dana yang dilakukan kita akan inventarisir dulu, sehingga kita akan berupaya memberikan bantuan, minimal dengan doa,” kata dia.
Ngatiyana juga menuturkan, salat istighosah tersebut rutin dilakukan Pemkot Cimahi sebulan sekali, bahkan sampai dua kali dalam sebulan. Tujuannya, kata dia, agar seluruh warga Kota Cimahi selalu diberkati keselamatan dan pemerintahan berjalan dengan lancar sesuai harapan semua warga.
“Kita selalu rutin lakukan salat istighosah ini. Kita memohon agar kita semua selalu ada dalam lindungan-Nya,” tandas Ngatiyana.
***
