PenaKu.ID – Pembengkakan kaki (edema) bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kebiasaan berdiri lama hingga cedera.
Namun, ketika penyebabnya berkaitan dengan fungsi jantung yang menurun, gejalanya sering kali lebih spesifik dan disertai keluhan lain.
Mengenali ciri-ciri kaki bengkak akibat gangguan jantung penting untuk pengambilan tindakan cepat sebelum kondisi menjadi lebih serius.
Pembengkakan Kaki Simetris dan Berat
Pada edema jantung, pembengkakan biasanya terjadi pada kedua kaki dan terasa berat saat digerakkan. Ciri khasnya adalah:
Kulit terasa tegang dan mengilap di area mata kaki hingga betis.
Saat ditekan dengan jari, luka tekan (pitting) tetap bertahan beberapa detik sebelum kembali normal.
Timbul rasa tidak nyaman atau pegal pada otot betis akibat cairan menumpuk.
Gejala Pembengkakan Kaki Lain
Pembengkakan kaki yang dipicu oleh jantung jarang muncul sendiri. Waspadai jika disertai:
Sesak napas, terutama saat berbaring (ortopnea) atau bangun tiba-tiba pada malam hari.
Detak jantung tidak teratur (palpitasi) atau cepat tanpa alasan jelas.
Kelelahan berlebihan saat melakukan aktivitas ringan seperti menaiki tangga.
Dengan kombinasi gejala tersebut, ada kemungkinan fungsi pompa jantung menurun sehingga cairan tertahan pada jaringan tubuh bagian bawah.
Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jantung atau melakukan pemeriksaan EKG, ekokardiografi, dan tes darah untuk menilai kadar BNP (Brain Natriuretic Peptide).
Langkah Pencegahan;
Tinggikan kaki saat beristirahat untuk membantu peredaran cairan.
Kurangi asupan garam dan konsumsi makanan tinggi kalium (pisang, kentang).
Ikuti anjuran dokter terkait diuretik dan terapi jantung.
Dengan deteksi dini dan langkah penanganan tepat, risiko komplikasi serius seperti gagal jantung dapat diminimalkan.**
