PenaKu.ID – Myringotomy adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan untuk membuka lubang kecil pada gendang telinga (membran timpani) guna mengeluarkan cairan yang terperangkap di telinga tengah.
Prosedur ini umumnya direkomendasikan pada pasien anak maupun dewasa yang mengalami otitis media dengan efusi berulang atau kronis—kondisi infeksi telinga tengah yang menyebabkan penumpukan cairan, nyeri, dan gangguan pendengaran.
Di Indonesia, angka otitis media terbilang tinggi, karena faktor cuaca lembap dan kebiasaan membersihkan telinga tidak benar.
Prosedur ini dapat menjadi solusi efektif, terutama bila terapi obat tidak memadai. Prosedur ini singkat, biasanya memakan waktu kurang dari 30 menit, dan dilakukan di bawah anestesi lokal atau umum ringan.
Prosedur Myringotomy
Pasien akan diperiksa kondisi kesehatan umum, termasuk fungsi THT dan respons terhadap anestesi. Antibiotik topikal atau oral dapat diresepkan sebelum operasi jika terdapat infeksi aktif.
Dokter THT membuat sayatan mikro pada gendang telinga lalu mengeluarkan cairan.
Sering kali, dokter juga memasang ventilasi tube (grommet) untuk mencegah cairan kembali terakumulasi.
Pemulihan dan Perawatan Pasca Myringotomy
Hindari masuknya air ke saluran telinga selama 1–2 minggu. Gunakan penutup telinga saat mandi atau berenang.
Periksa ke dokter setiap 4–6 minggu untuk memastikan ventilasi tube bekerja dengan baik dan tidak terjadi infeksi ulang.
Myringotomy bukan hanya memulihkan fungsi pendengaran, tetapi juga mengurangi risiko komplikasi serius seperti mastoiditis.
Dengan prosedur yang cepat, risiko minimal, dan manfaat signifikan, myringotomy menjadi pilihan tepat bagi penderita otitis media kronis.**