PenaKu.ID – Tepat di peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021, Walikota Bandung, Oded M. Danial menegaskan komitmennya untuk terus menyiapkan pembelajaran Tatap Muka (PTM). Targetnya Kota Bandung bisa menggelar PTM pada Juli mendatang.
Walikota mengakui, pandemi COVID-19 memberikan pukulan telak tanpa terkecuali bagi dunia pendidikan Indonesia.
Dampaknya, peserta didik tak bisa ke belajar di sekolah selama satu tahun lebih.
“Hari ini di hari peringatan hari pendidikan 2021, kita berharap proses belajar mengajar siswa-siswi bisa lebih baik dan lancar,” ungkap wali kota, Minggu (2 Mei 2021).
Ia menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menyiapkan berbagai keperluan penunjang PTM. Utamanya yang bersinggungan dengan urusan kesehatan.
“Mudah-mudahan ke depan anak-anak kita bisa belajar tatap muka kembali. Insyaallah dimulai Juli yang akan datang. Tapi tentu saja ini harus kita siapkan seluruh infrastrukturnya,” katanya.
Di samping menggenjot persiapan fisik, pemkot juga terus mengoordinasikan Dinas Pendidikan (Disdik) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung agar mengakselerasi program vaksinasi pegawai tenaga kependidikan (PTK). Saat ini jumlah PTK yang sudah mengikuti penyuntikan vaksin sebanyak 32 ribu orang.
Baca juga:
“Rekonsilisasi seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus bekerja mempersiapkan diri agar pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Walikota memastikan, pada PTM nanti, keamanan dan kenyamanan siswa menjadi prioritas.
Sehingga ia telah menginstruksikan Disdik untuk berhati-hati dan teliti dalam menyiapkan daftar periksa kebutuhan PTM.
“Outputnya atau akhirnya adalah bagaimana anak-anak bisa serentak berjalan dengan baik. Anak-anak bisa nyaman kembali belajar. Sehingga mereka bisa merdeka, dan kembali belajar kembali seperti sebelum ada Covid-19,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Disdik Kota Bandung, Edy Suparjoto menyatakan, kesiapan infrastruktur untuk SD dan SMP negeri sudah mencapai 100 persen.
Sedangkan kesiapan sarana dan prasarana penunjang PTM di sekolah swasta juga sudah mencapai 98 persen.
Meski begitu, Edy menyatakan, penyelenggaraan PTM tetap tergantung izin dan kesiapan para orang tua siswa. Hal itu menjadi prasyarat utama untuk memulai PTM di Kota Bandung.
“Pak Wali sudah mewanti-wanti jangan tergesa-gesa. Dari daftar periksa kita, analisa dengan prinsip 5S yaitu Siap guru, Siap siswa, Siap sarana prasarana, Siap kepala sekolah dan Siap orangtua. Hal penting bagaimana guru dan orang tua memberikan kesiapan apakah secara mental ataupun kondisi kesehatannya,” papar Edy.
Edy menargetkan, pada Mei dan Juni 2021 ini sudah bisa melakukan simulasi PTM. Sehingga gambaran pelaksanaannya semakin terpetakan dan bisa mengevaluasi apabila ada kekurangan yang harus segera diatasi.
Pola pelaksanaan PTM nanti dilaksanakan terbatas. Bukan hanya menyoal kapasitas saja, tetapi juga mata pelajaran. Sejumlah aktivitas juga masih belum diperbolehkan berjalan normal.
Semisal mata pelajaran yang terdapat kontak fisik seperti olahraga, masih belum diperbolehkan. Selain itu, kantin sekolah juga belum boleh beroperasi.
“Kita akan mengatur penjadwalan. Jadi tidak boleh lebih dari dua mata pelajaran atau sekitar 4 jam seharinya. Kemudian disift dengan jadwal 50 persen. Bisa setengah hadir di kelas kemudian sisanya belajar di rumah, atau satu hari belajar dan besoknya bergantian,” katanya.
(Ims/Hms)