PenaKu.ID – Nottingham Forest baru‑baru ini mengalami momen menegangkan ketika striker andalan mereka, Taiwo Awoniyi, jatuh sakit parah usai mengalami benturan keras dan ruptur usus saat melawan Leicester City di Premier League akhir pekan lalu.
Meskipun cedera tergolong kritis, Awoniyi memaksakan diri bermain hingga peluit akhir dan baru dibawa ke rumah sakit setelah laga usai.
Proses penanganan di rumah sakit berlangsung intensif. Awoniyi menjalani operasi tahap pertama pada Senin dan langsung dipasang ventilator dalam kondisi koma terkontrol sehari berikutnya.
Operasi tahap kedua berhasil digelar pada Rabu sore, dan kabar terbaru menyebut Ia sudah dibangunkan dari koma. Kondisi striker Nigeria ini kini dilaporkan stabil, menimbulkan kelegaan besar di tubuh klub dan kalangan suporter.
Kronologi dan Respons Klub untuk Taiwo Awoniyi
Manajemen Nottingham Forest segera berkoordinasi dengan tim medis untuk memantau perkembangan pascaoperasi.
Klub juga akan meneliti mengapa Awoniyi tetap diizinkan bermain meski mengalami kram perut hebat setelah menabrak tiang gawang.
Forest berencana mengumpulkan data detil termasuk rekaman video untuk mengevaluasi penanganan medis di lapangan dan memastikan kejadian serupa tak terulang.
Kritik terhadap Protokol Wasit dan Offside Taiwo Awoniyi
Insiden ini memunculkan kritik terhadap aturan ‘delay flag’ offside yang memungkinkan permainan berlanjut meski terjadi pelanggaran posisi.
Pada gol yang menjadi awal serangan, Anthony Elanga dalam posisi offside terang, namun asisten wasit menunda bendera demi menjaga peluang gol.
Banyak pakar menilai, memberi ruang terlalu panjang bagi permainan dapat memicu risiko cedera parah, seperti yang dialami Awoniyi. Seruan untuk mengkaji ulang kapan wasit harus mengangkat bendera pun terus mengemuka.
Dengan kabar baik bahwa Awoniyi kini sadar, Nottingham Forest dan para pemangku kepentingan sepak bola Inggris diharapkan segera merumuskan perbaikan protokol kesehatan dan aturan permainan demi keselamatan pemain. Semoga Awoniyi cepat pulih dan kembali berlaga dalam kondisi prima.**