PenaPeristiwa

Nihil, Tim Sar Tutup Operasi Pencarian Korban Tenggelam di Perairan Pulau Mandioli

IMG 20200825 WA0277
Personil sar gabungan saat debrifieng menutup operasi sar di bacan

PenaKu.ID – Setelah melakukan pencarian selama tujuh hari, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos Unit Siaga SAR Bacan bersama potensi SAR Halsel akhirnya menutup operasi pencarian terhadap satu orang ABK speedboat dari Ternate menuju Ambon yang tenggelam di perairan pulau Mandioli, Halmahera Selatan.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Ditpolairud Polda Malut, Lanal Ternate, Kodim 1509/Labuha, BPBD Kabupaten Halsel dibantu keluarga korban dan masyarakat sekitar, akhirnya menghentikan operasi pencarian kotban tenggelam warga Ambon atas nama, Asrul Marasabessi (24).

Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah mengatakan, pencarian telah dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP Basarnas. Namun hingga hari ketujuh belum juga ditemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga operasi SAR ditutup.

Arafah menjelaskan, pada pencarian hari ketujuh, tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian pada pukul 08.00 WIT, dengan melakukan penyisiran di search area yg telah ditentukan.

Namun hingga siang sampai sore, tim SAR gabungan dengan menggunakan RIB 01 Bacan telah selesai menyisir search area, dengan hasil RIB 01 Bacan telah melakukan pencarian di selatan Pulau Mandioli seluas 24,5 Nm2, dengan hasil nihil.

Sekitar pukul 16.00 waktu setempat, RIB.01 Bacan bersandar di dermaga Pelabuhan Penambuan Bacan untuk melaksanakan debreafing dengan keluarga korban bahwa pencarian terhadap satu orang korban speedboat tenggelam di Perairan Laut Maluku, Kabupaten Halmahera Selatan ysejak 19 Agustus lalu, belum ditemukan.

“Pencarian telah dilaksanakan selama 7 hari atau dari tanggal 19 sampai dengan 25 Agustus 2020, dengan kesimpulan hasil akhir korban dinyatakan hilang, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Maka operasi SAR ditutup dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan kesatuan masing-masing dengan ucapan terima kasih,” kata Arafah.

Dia menambahkan, meski operasi SAR telah ditutup, namun upaya pemantauan tetap dilakukan.

“Operasi SAR akan kembali dibuka apabila ada yang melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” ujar Arafah.

Bahkan, lanjut Arafah, informasi telah disampaikan kepada para nelayan maupun masyarakat serta kapal-kapal yang melintas di area tersebut agar segera melapor ke pihak Basarnas jika melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan korban.



(Gibran)

Exit mobile version