Tutup
PenaOpini

Merdeka yang Sebenarnya

×

Merdeka yang Sebenarnya

Sebarkan artikel ini
merdeka yang sebenarnya
OPini: Dedeh (Aktivis kabupaten Bandung)

OPini: Dedeh (Aktivis kabupaten Bandung)

PenaKu.ID – Tepatnya pada hari selasa tanggal 17 kemarin semua rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan negri ini dari penjajah. Dengan usia Kemerdekaan Indonesa ke-76 tahun, seharusnya semua rakyat Indonesia sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya. Namun, faktanya tidak demikian arti dari merdeka masih jauh terwujud, rakyat Indonesia masih terasa di jajah karena masih terbebani dengan ragam pajak yang mungkin lebih banyak jumlahnya dari zaman penjajah dulu.

Perekonomian semakin memburuk kekayaan alam pun tidak bisa mensejahtrakan rakyat, karna sebagian besar dikelola oleh swasta seperti freeport, tambang migas, tambang batu bara dan lain-lain. Kekayaan negri ini juga masih banyak mengalir kepada pihak asing, segelintir konglomerat atau sekelompak kecil yang di istilahkan sabagai oligarki.

Benar sekali, sekarang penjajah tidak lagi hadir secara fisik. Namun, tangan-tangannya tetap mencengkram dengan berbagai cara. Penjajah ini sudah berubah bentuk bisa bermuka penolong dengangan gelontoran bantuan yang tentu saja di baliknya ada asas manfaat dan tipu daya mereka pun kadang bermuka lembut menggiringnya ke arah budaya buatan manusia dan kolaborasi antara sekularisme dan kapitalisme lebih terlihat sepak terjangnya, paham ini juga tidak alergi dengan agama selama tidak terlibat dalam urusan dunia. Namun, paham ini juga akan berubah garang tatkala umat Islam mulai memahami hakikatnya sebagai hamba Allah SWT.

Tanpa hadirnya syariat Islam kemerdekaan masih harapan yang harus di wujudkan, karna umat masih terbelenggu oleh penjajahan yang berbagai ragam bentuk mulai dari penjajah pemikiran, budaya, politik, ekonomi, sampai hilangnya kebebasan untuk menjalankan syariat agamanya secara kaffah. Padahal Allah SWT telah menyatakan bahwa Islam diturunkan untuk membebaskan manusia dari penjajahan menuju kemerdekaan, dari ke zaliman menuju ke adilan, dari kesesatan menuju hidayah. Kekuatan risalah Islam ini akan muncul dan dirasakan hanya ketika seluruh ajarannya yang ada di dalam Alquran dan as- sunah diterapkan.

wallahu a’llam.