PenaKu.ID – Heartburn pada ibu hamil adalah sensasi terbakar atau perih di area ulu hati yang kadang disertai rasa asam atau pahit di mulut.
Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan dan mengganggu asupan nutrisi penting bagi janin.
Memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan sangat krusial agar ibu hamil tetap nyaman dan sehat selama kehamilan.
Heartburn atau gastroesophageal reflux (GER) dialami oleh sebagian besar wanita hamil, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Perubahan hormon progesteron menyebabkan katup antara kerongkongan dan lambung menjadi rileks, sehingga asam lambung mudah naik.
Ditambah lagi, pertumbuhan janin yang menekan lambung membuat ruang organ pencernaan mengecil, memicu naiknya asam ke kerongkongan.
Penyebab Heartburn pada Masa Kehamilan
Perubahan Hormon: Progesteron meningkat untuk mendukung kehamilan, namun merelaksasi otot sfingter esofagus bawah sehingga asam lambung mudah bocor ke kerongkongan.
Tekanan Janin: Seiring pertumbuhan janin, rahim menekan perut dan lambung, menambah tekanan pada katup kerongkongan.
Riwayat Asam Lambung: Ibu yang pernah mengalami GERD sebelum hamil berisiko lebih tinggi merasakan heartburn.
Dampak dan Potensi Heartburn
Heartburn berlebih bisa menimbulkan mulas hebat, mual, dan muntah berulang. Jika tidak diatasi, ibu bisa kesulitan makan atau menahan lapar terlalu lama sehingga asupan kalori dan nutrisi berkurang.
Nutrisi yang terganggu berpotensi memengaruhi tumbuh kembang janin, seperti berat badan lahir rendah atau gangguan perkembangan organ.
Makan dengan Porsi Kecil: Konsumsi 5–6 kali porsi kecil per hari untuk mengurangi tekanan di lambung.
Hindari Makanan Pemicu: Jauhi makanan pedas, asam, berminyak, serta minuman berkafein.
Tidur dengan Kepala Terangkat: Gunakan bantal tinggi atau ganjal kasur sekitar 15–20 cm agar posisi kerongkongan lebih tinggi dari lambung.
Konsumsi Antasida Aman Kehamilan: Pilih obat antasida bebas resep yang direkomendasikan dokter.
Berjalan Santai Setelah Makan: Aktivitas ringan membantu proses pencernaan tanpa menambah tekanan.
Dengan perubahan gaya hidup dan pola makan serta konsultasi rutin ke dokter kandungan, heartburn dapat diminimalisir sehingga ibu hamil tetap nyaman dan asupan nutrisi optimal.**
