Otomotif

Mengapa Lampu Belakang Mobil Berwarna Merah dan Lebih Terang

×

Mengapa Lampu Belakang Mobil Berwarna Merah dan Lebih Terang

Sebarkan artikel ini
Mengapa Lampu Belakang Mobil Berwarna Merah dan Lebih Terang
Mengapa Lampu Belakang Mobil Berwarna Merah dan Lebih Terang /(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Anda mungkin sudah tidak asing lagi melihat warna merah, oranye (kuning), dan putih pada lampu belakang mobil.

Warna merah umumnya mewakili lampu rem, oranye untuk lampu sein, dan putih untuk lampu mundur.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Tahukah Anda bahwa pemilihan warna ini bukan sekadar estetika, melainkan berdasarkan aturan internasional serta respons mata manusia terhadap panjang gelombang cahaya?

Vienna Convention on Road Traffic (1949) menjadi pedoman utama dalam menetapkan standar warna lampu kendaraan, agar mudah dikenali oleh pengendara lain di jalan raya.

Dasar Aturan Vienna Convention tentang Warna Lampu Belakang Mobil

Vienna Convention on Road Traffic (1949) adalah konvensi internasional yang mengatur berbagai aspek lalu lintas di jalan raya, termasuk spesifikasi lampu kendaraan.

Dalam konvensi tersebut, warna lampu belakang diatur secara tegas: lampu rem harus berwarna merah, lampu sein berwarna oranye (kuning), dan lampu mundur berwarna putih.

Alasan utama di balik aturan ini adalah konsistensi—pengendara di berbagai negara dapat langsung mengenali fungsi lampu hanya dengan warna. Dengan standar internasional tersebut, diharapkan kecelakaan akibat kesalahpahaman sinyal lampu dapat diminimalisir.

Alasan Fisiologis Pemilihan Lampu Belakang Mobil

Mata manusia normal hanya dapat melihat spektrum warna dengan panjang gelombang antara 400–700 nanometer.

Di antara spektrum tersebut, warna merah memiliki panjang gelombang paling panjang, yaitu sekitar 630–760 nm.

Panjang gelombang yang lebih panjang memungkinkan cahaya merah lebih mudah menembus kabut, hujan, atau kondisi gelap, sehingga pengendara di belakang dapat melihat lampu rem lebih cepat—ini krusial untuk menghindari tabrakan.

Sementara warna oranye (sekitar 590–620 nm) juga cukup mencolok untuk fungsi sein, memberi waktu tambahan bagi pengendara lain untuk merespons perubahan arah.

Lampu mundur berwarna putih (spektrum 400–500 nm) dipilih karena intensitas cahaya putih yang terang memudahkan pengendara lain maupun pejalan kaki untuk melihat mobil yang sedang mundur, terutama di malam hari atau area parkir yang minim cahaya.**