Dibuat oleh: Kamsul Hasan
Mas Kismin adalah profil pekerja serabutan. Dia memiliki seorang istri dan sejumlah anak. Tulang punggung keluarga ini mencari nafkah yang habis hari itu juga.
Terkadang Mas Kismin pulang ke rumah tidak membawa hasil. Istrinya harus cari hutangan ke warung tetangga, yang tradisional, bukan ke mini market lho ya.
Profil tulang punggung seperti Mas Kismin ini bukan hanya satu atau dua orang. Bisa ditemukan pada berbagai desa, kecamatan dan Republik Indonesia ini.
Ada Mas Kismin yang sehari-hari menjaga parkiran sepeda motor anak sekolah. Sejak kemarin sekolahnya libur dua pekan untuk menekan dampak Covid-19.
Mas Kismin yang menjaga sepeda motor murid sekolah ini sedang bingung. Apakah warung tetangga masih percaya dihutangi setelah tahu dua pekan sekolah libur.
Sekolah libur, berarti penghasilan dari jaga sepeda motor juga libur. Mas Kismin harus tetap mencari nafkah serabutan agar dapurnya ngebul dan keluarga dapat makan.
Selain Mas Kismin yang jaga motor pelajar, ada Mas Kismin yang pengemudi angkutan umum. Dia juga hidup pas-pasan, penghasilan sehari-hari hanya untuk hari itu.
Berkurangnya penumpang satu persoalan. Menerima dan bersentuhan dengan penumpang saat menerima ongkos, persoalan tambahan.
Mas Kismin lain masih banyak. Daerah yang sedang melakukan hajat Pemilukada mungkin akan memanfaatkan, hal ini. Namun bagaimana dengan daerah lain ?
Perhatikan terhadap Mas Kismin biasanya memang ketika suaranya dibutuhkan untuk kekuasaan. Apakah mereka yang sudah berkuasa masih menengoknya pada masa seperti sekarang ini.
Banyak penguasa yang gunakan agama untuk mendapatkan kekuasaan. Namun tidak banyak yang gunakan ajaran agama saat berkuasa.
Saya kangen dengan pemimpin atau penguasa seperti tulisan di atas, Kisah Umar bin Khattab dan Ibu yang Memasak Batu. Masih ada kah penguasa yang blusukan untuk membantu rakyat yang kelaparan.
