PenaKu.ID – Memang tidak jarang orang tua khawatir membiarkan anak bermain pasir karena dianggap kotor dan berpotensi menularkan cacingan.
Namun, faktanya kegiatan ini menyimpan segudang manfaat untuk tumbuh kembang anak—mulai dari stimulasi pancaindra hingga peningkatan kemampuan motorik halus dan kasar.
Dengan pengawasan dan perlengkapan yang tepat, bermain pasir justru menjadi media belajar yang seru dan edukatif.
Sebelum membiarkan Si Kecil menggali istana pasir di pantai atau kotak pasir di rumah, simak dulu berbagai manfaat positif yang bisa diperoleh.
Kemudian, pastikan area bermain bersih dan aman, serta sesuaikan perlengkapan seperti pasir mainan non-toxic dan cetakan plastik.
Stimulasi Sensorik Bermain Pasir
Pancaindra Terlatih: Pasir memiliki tekstur kasar hingga halus, suhu berbeda, dan warna bervariasi. Anak belajar membedakan bentuk dan suhu, merangsang indera sentuhan.
Sensory Play: Aktivitas ini termasuk jenis sensory play yang efektif melatih otak anak untuk memproses informasi sensori secara bersamaan.
Bermain Pasir Meningkatkan Fokus dan Keterampilan Motorik
Fokus dan Konsentrasi: Menyendok, menuang, dan mencetak pasir membutuhkan perhatian penuh. Anak belajar sabar dan tekun menyelesaikan “proyek” pasirnya.
Motorik Halus dan Kasar: Gerakan mengambil pasir dengan tangan, menggenggam cetakan, hingga mengangkat ember melatih kekuatan otot halus (jari) dan kasar (lengan).
Selain itu, bermain pasir mendorong kreativitas anak. Mereka bisa membangun istana, jalan, hingga karakter binatang sesuai imajinasi. Dengan pujian dan bimbingan positif dari orang tua, Si Kecil juga belajar berkomunikasi dan merancang proyek secara bertahap.
Pilih pasir non-toxic khusus anak.
Sediakan area tertutup agar pasir tidak tercecer.
Awasi agar tidak tertelan atau masuk ke mata, hidung, dan telinga.
Cuci tangan dan kaki setelah bermain.**
