PenaKu.ID – Smart City atau program kota pintar, merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono di sela agenda Seminar dan Pameran Gerakan Menuju Smart City 2023 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di ICE BSD, Tanggerang, Kamis 07 Desember 2023.
Menurut Rudi, untuk menuju Purwakarta kota pintar, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di antaranya termasuk memperluas cakupan inovasi kota pintar di Kabupaten Purwakarta. Untuk itu diperlukan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku industri atau pihak swasta hingga para akademisi.
“Kami, khususnya jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta yang ada di diskominfo, akan terus berupaya mempermudah proses-proses menuju Purwakarta Smart City. Termasuk di dalamnya melalukan berbagai inovasi yang merupakan sudah menjadi bagian dari smart city,” kata Rudi yang tampak hadir didampingi oleh beberapa jajaran termasuk Kabid IKP, Sri Budiyanti dan Kabid Telematika, Gumelar Sujoko.
Transformasi Digital Topang Smart City
Rudi juga mengatakan, dalam implementasi kota pintar tentu ada tantangan dan peluang yang harus dihadapi. Menurutnya, kota pintar bukan hanya mengenai teknologi tetapi upaya-upaya inovatif dalam merubah tata kelola pelayanan masyarakat.
“Di sisi lainnya, kita juga terus melakukan upaya penguatan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan melakukan perumusan kebijakan pengembangan di bidang perangkat lunak, konten, pemberdayaan informatika, standarisasi, monitoring dan evaluasi aplikasi informatika,” kata Rudi.
Ia juga berpendapat smart city juga mengisyaratkan bahwa transformasi digital pada pelayanan publik merupakan keniscayaan, juga terkait pengembangan sistem teknologi informasi yang adaptif terhadap tuntutan masyarakat, yang secara demografi saat ini didominasi generasi Y dan Z.
“Disrupsi digital saat ini menuntut pelayanan publik yang dinamis, maka transformasi digital diharapkan mampu menopang perubahan kebutuhan layanan publik tersebut, yang tentu saja diharapkan dapat berujung kepada implementasi smart city di Purwakarta,” demikian Rudi Hartono.
***