PenaPeristiwa

Luapan Sungai Lamong Putuskan Jalur Alternatif Gresik – Lamongan – Sidoarjo

PenaKu.ID – Akibat hujan deras berdurasi panjang, sedikitnya tercatat sebanyak 25 desa yang tersebar di dua kecamatan di Gresik, Jawa Timur, terendam banjir, Minggu 13/ 12). Kecuali itu, akses lalu lintas di jalur alternatif tiga kota, Gresik, Lamongan dan Sidoarjo terputus total lantaran genangan air bah mencapai 60 senti meter.

Jalur alternatif di dua kecamatan yang terbenam banjir itu masing Kecamatan Benjeng dan Kecamatan Balung Panggang. Warga setempat kompak, menutup jalur tersebut lantaran dikhawatirkan terjadi sesuatu yang diakibatkan banjir.

“Kami sengaja menutup jalur bagi pengguna kendaraan roda empat dan lebih. Sebab berbahaya. Bisa mogok maupun terperosok, yang tentu saja membahayakan supirnya,” ujar Agus, warga setempat.

Selain itu, penutupan jalur dimaksudkan warga setempat untuk melindungi perabotan rumah tangganya, maupun gelombang air bah yang menghantam rumahnya jika terlewati kendaraan.

Tarso Sagito, Kepala BPBD Gresik, kepada jurnalis menuturkan, banjir yang melanda wilayah kerjanya kali ini merupakan yang terbesar, sejak tiga tahun terakhir. “Iya banjir kali ini memang yang terbesar. Pemicunya selain hujan di wilayah Gresik, juga adanya kiriman air dari sungai Lamong,” jelas Tarso Sagito.

Dijelaskan lebih lanjut Tarso Sagito, selain curah hujan yang memang tinggi dan luapan Sungai Lamong, juga dipicu adanya beberapa tanggul sungai yang jebol. Sehingga, menurutnya, debit air di dua kecamatan tersebut terus meningkat dalam waktu yang tidak lama.

Penanganan Bencana alam di wilayah Gresik, dijelaskan Tarso Sagito, pihaknya melibatkan segenap komponen penanggulangan kebencanaan di wilayah tersebut.

Pihak terkait yang saat ini bahu membahu menangani banjir Gresik masing, BPBD, PMI, SAR, TAGANA, SATPOLAIR, relawan dan masyarakat setempat. Semuanya terlibat penangan banjir, menggunakan berbagai macam perlengkapan SAR.

Ribuan warga terdampak banjir dipersiapkan mengungsi, jika kondisi air terus meningkat dan membahayakan keselamatan. “Takut kalau kondisi air terus meningkat, mungkin kami akan mengungsi,” ungkap Lastri, warga terdampak.

Tidak ada konfirmasi adanya korban jiwa maupun terluka dalam bencana banjir Gresik tersebut. Namun pemerintah setempat menghimbau warganya terus meningkatkan kewaspadaannya, situasinya masih terus berlangsung hujan.

(ais).

Related Articles

Back to top button