PenaKu.ID – Menjelang perayaan Idulfitri, situasi di pasar daging sapi mengalami dinamika yang cukup signifikan.
Harga daging sapi yang tadinya berkisar antara Rp 125.000 hingga Rp 130.000 per kilogram mendadak melonjak menjadi Rp 150.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini membuat para pedagang dan konsumen pun harus menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi pasar yang semakin menantang.
Fenomena lonjakan harga daging sapi terjadi tiga hari sebelum Idulfitri 1446 Hijriah.
Beberapa pedagang, seperti Asep Zainudin di Pasar Pondok Gede, mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan tajam harga daging sapi.
Meskipun ada peningkatan harga, penjualan daging sapi pada Lebaran tahun ini justru menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini tentunya menjadi sinyal bagi para pelaku usaha untuk mengantisipasi perubahan tren pasar di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Kenaikan Harga Daging Sapi dan Dampaknya
Kenaikan harga daging sapi memberikan dampak yang beragam. Bagi konsumen, harga yang meningkat tentu berdampak pada anggaran belanja, terutama menjelang hari raya ketika kebutuhan daging sapi meningkat.
Di sisi lain, para pedagang pun merasa khawatir dengan penurunan volume penjualan, mengingat data menunjukkan bahwa bahkan satu ekor sapi pun belum terjual seperti biasanya pada masa Lebaran.
Kenaikan harga ini pun menimbulkan spekulasi mengenai faktor-faktor pendukung, seperti pasokan yang terbatas atau permintaan yang meningkat karena tren konsumsi daging berkualitas premium seperti daging khas dalam dan sengkel.
Prediksi Pasar dan Stabilitas Harga Daging Sapi Setelah Lebaran
Berdasarkan pengamatan para ahli dan pelaku pasar, harga daging sapi diprediksi akan kembali stabil dalam dua hingga empat pekan setelah Idulfitri.
Menurut Asep, penurunan harga akan terjadi secara bertahap, sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram, sehingga harga stabil di pasar lokal dapat kembali ke kisaran Rp 130.000 per kilogram.
Di wilayah seperti Jakarta, harga diperkirakan sedikit lebih tinggi karena tingginya permintaan terhadap daging sapi premium.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, juga memastikan bahwa pasokan dan harga daging di wilayah Jabodetabek masih dalam kondisi aman dan terjaga, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan.
Kondisi pasar daging sapi yang dinamis ini mengharuskan para pelaku usaha dan konsumen untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru.
Perubahan harga yang signifikan menjelang momen Lebaran juga mengingatkan pentingnya perencanaan belanja dan strategi distribusi agar dampak lonjakan harga dapat diminimalisir.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**