Ekonomi

Laba Melejit, Saham DADA Malah Terkapar!

Laba Melejit, Saham DADA Malah Terkapar!
Laba Melejit, Saham DADA Malah Terkapar! /Ilustrasi (pixabay)

PenaKu.ID – Emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) mencatat kinerja keuangan yang membaik tajam pada kuartal III-2025, meski harga sahamnya masih berada di bawah tekanan jual yang berat.

Informasi dihimpun, berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit per 30 September 2025, DADA membukukan pendapatan neto Rp 9,05 miliar, melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat menjadi sekitar Rp 853 juta.

Lonjakan kinerja tersebut terutama dipengaruhi efisiensi pada beban pokok pendapatan dan peningkatan signifikan pada laba bruto. Meski beban usaha naik menjadi Rp 4,66 miliar, perseroan tetap mampu mencatat laba usaha konsolidasian sekitar Rp 884 juta.

Dari sisi neraca, perusahaan mengantongi total aset Rp 643,82 miliar dan total liabilitas Rp 290,55 miliar hingga akhir kuartal III-2025.

Performa Semester I-2025 DADA Juga Positif

Pada paruh pertama 2025, DADA juga mencatat kinerja impresif. Laba bersih melonjak 206% secara tahunan, sebagaimana dilansir dari Kontan. Pada periode tersebut, pendapatan bersih mencapai Rp 5,39 miliar, sementara beban penjualan dan pemasaran menurun tajam, sehingga mendorong laba usaha menjadi Rp 746 juta.

Direktur DADA, Bayu Setiawan, mengungkapkan bahwa selain menggarap proyek perumahan seperti Plaza Convill dan Apple 3 Condovilla di Lebak Bulus, perusahaan juga tengah menjajaki potensi kerja sama dengan investor asing. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan yang bersifat mengikat.

Tekanan Saham DADA Tak Juga Mereda

Ironisnya, perbaikan fundamental tersebut belum tercermin pada pergerakan saham. Sejak 10 Oktober 2025, saham DADA terjebak di level Rp 50, terkena auto-reject bawah, meskipun sebelumnya sempat meroket hingga Rp 178 — mencatat kenaikan lebih dari 2.000% sejak awal tahun.

Melansir Investor.id menyebutkan adanya antrian jual mencapai 2 juta lot pada level Rp 50, menunjukkan tingginya tekanan dari sisi penawaran.

Kesimpulan

Fundamental membaik:
DADA menunjukkan efisiensi operasional dan pertumbuhan profitabilitas hingga kuartal III-2025.

Risiko pasar tetap besar:
Tekanan jual dari pemegang saham besar maupun investor ritel membuat harga saham sulit bergerak.

Prospek ke depan:
Penjajakan kerja sama dengan investor asing berpotensi menjadi katalis jangka panjang, namun belum terealisasi dalam bentuk kontrak resmi.**

Exit mobile version