PenaKesehatan

Kota Sukabumi Tekan Stunting, Angkanya Turun Jadi 4,03%

Kota Sukabumi Tekan Stunting, Angkanya Turun Jadi 4,03%
Gelaran penguatan Surveilans Gizi di Kota Sukabumi

PenaKu.ID – Pemerintah Kota Sukabumi tengah mengupayakan penurunan angka stunting dengan beragam cara, dan salah satunya yaitu dengan penguatan asupan gizi bagi warga Kota Sukabumi.

Demikian ungkap Walikota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri acara penguatan Surveilans Gizi di Hotel Balcony Sukabumi pada Rabu (19/10/2022).

”Pemkot berupaya menekan angka stunting, salah satunya dengan penguatan surveilans gizi,” kata Fahmi

Fahmi juga mengapresiasi turunnya angka stunting dari 5,9 persen pada Agustus 2021 menjadi 4,03 persen pada Agustus 2022.

Realitas tersebut, lanjut Fahmi, memberikan semangat agar anak semakin baik dalam kondisi kesehatan. Di mana, kata kuncinya gizi, memastikan warga mendapatkan asupan gizi terbaik dan dalam pendataan terdeteksi tidak ada masalah.

Dari data dinkes, masalah gizi buruk tersisa satu hingga dua persen dan dapat dituntaskan denga kolaborasi berbagai sektor.

”Puskesmas jadi garda terdepan dalam sifatnya yang edukatif dan yang paling terdepan semangat promosi, preventif, dan inovasi,” ujarnya.

Transformasi Kesehatan Kota Sukabumi

Termasuk percepatan teknologi semua melakukan transformasi di bidang kesehatan. Terutama pola pelayanan harus mengalami perubahan seiring dengan perubahan di era globalisasi.

Sehingga, lanjutnya, dibutuhkan inovasi terbaik dari puskesmas sehingga masalah dapat dituntaskan. Inovasi dan berimprovisasi dengan melibatkan teknologi dalam pelayanan.

”Peran Puskesmas sangat penting karena milestone 100 tahun menuju Indonesia emas,” kata Fahmi. 

“Khususnya dalam mempersiapkan generasi muda terutama balita untuk menjemput Indonesia emas pada 2045 mendatang,” imbuh Fahmi.

Kepala Dinkes Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih menerangkan, di Kota Sukabumi, angka stunted berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita bulan Agustus 2022 yaitu 806 balita dari 20.017 balita yang diukur (4,03 persen). Hal ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka stunted bulan Agustus 2021 yaitu 1.180 balita (5,9 persen).

Rita menerangkan, tujuan umum kegiatan ini yakni penguatan sistem manajemen surveilans gizi lintas program di puskesmas. Sementara tujuan khusus yaitu terbentuknya tim surveilans gizi di puskesmas dan terlaksananya surveilans gizi di puskesmas.

**

Exit mobile version