Internasional

Korut Mengecam Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

Korut Mengecam Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Korut Mengecam Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran/(ilustrasi/

PenaKu.ID – Pada Minggu (22/6/2025), Korea Utara mengeluarkan kecaman keras atas serangan udara Amerika Serikat ke tiga situs nuklir Iran.

Dalam pernyataan resmi yang disiarkan kantor berita negara sangat tegang.

Promo

Yongyang menilai langkah Presiden Donald Trump sebagai pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kedaulatan nasional Republik Islam Iran.

Korut Mengecam Serangan AS Melanggar PBB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menegaskan, “Serangan terhadap Iran oleh AS sangat melanggar Piagam PBB sehubungan dengan kedaulatan,” sambil menyebut aksi tersebut sebagai “produk tidak terelakkan dari keberanian Israel yang sembrono”.

Pernyataan ini menandai komentar resmi pertama Korea Utara terhadap eskalasi konflik Israel–Iran yang bermula sejak 13 Juni.

Negeri Kim Jong Un sendiri telah lama menjadi negara bersenjata nuklir dan secara teknis masih dalam status perang dengan Korea Selatan.

Korut Mengecam Serangan AS dan Konteks Ketegangan Timur Tengah

Sejak 13 Juni, Israel menarget tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz. AS kemudian ikut campur, seraya mengklaim menghancurkan program nuklir Teheran tanpa berniat menggulingkan pemerintahan Iran.

Presiden Trump menulis di media sosial bahwa citra satelit memperlihatkan “kerusakan monumental” pada semua situs nuklir Iran. Walau demikian, banyak analis menyoroti bahwa sasaran strategis utama—seperti sentrifugal besar dan dokumen penting—barangkali telah dipindahkan ke lokasi rahasia.

Dengan catatan bahwa kedua Korea masih berada dalam gencatan senjata sejak 1953, komentar Korea Utara menegaskan solidaritasnya dengan Iran sekaligus menegaskan posisi anti-intervensi AS.

Respons ini diperkirakan akan menambah ketegangan global, terutama mengingat potensi eskalasi lebih lanjut yang dapat menarik negara-negara bersenjata nuklir seperti Korut ke dalam konflik.**

Exit mobile version