Politik

Ketua DPC Partai Gerindra Drs Lutfi Achmad, M.B.A Sebut Management Pemkot Sukabumi Terlalu Gaduh

IMG 20251026 WA0036
Foto Istimewa: Ketua DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi, Drs Lutfi Achmad, M.B.A

PenaKu.ID – Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Sukabumi, Drs Lutfi Achmad MBA menyebut bahwa management Kepemimpinan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Terlalu gaduh.

Hal tersebut diungkapkannya bahwa belakangan ini gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen diantaranya Mahasiswa, Aktivis, OKP, Ormas Islam menyoroti isu gesekan antara DPRD dan Wali Kota Sukabumi, sampai berujung pembentukan Panitia Kerja (Panja) DPRD Kota Sukabumi.

“Saya ingatkan agar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki segera melakukan evaluasi dalam menjalankan kepemimpinan di daerah, serta berpedoman pada mekanisme dan aturan yang berlaku,” cetus Politisi Besutan Prabowo Subianto, Lutfi Achmad kepada PenaKu.ID, saat ditemui di Kantor Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi, Minggu (26/10/2025).

Selain itu lanjut Politikus berlatar belakang Pengusaha Kawakan ini juga mendesak agar Ayep Zaki mengedepankan asas transparansi, akuntabilitas, management terbuka dalam menjalankan kebijakan sebagai Wali Kota Sukabumi untuk lebih memikirkan masyarakat di akar rumput, bukan mendahulukan kepentingan kelompok-kelompok tertentu.

“Kalau tetap mau seperti itu, Gerindra akan tarik diri. Artinya, ketika dimintai saran dan masukan, Gerindra tidak mau. Karena sikap Gerindra jelas, utamakan masyarakat hingga ke akar rumput. Buat apa kita mendukung pemimpin red (Kepala Daerah) yang tidak memikirkan rakyatnya, tapi hanya memikirkan kepentingan kelompoknya saja,” bebernya.

Politisi dari Partai Pemenang Pilpres 2024 ini menilai sebaiknya seorang Kepala Daerah bisa menjaga cara berkomunikasi, baik komunikasi politik maupun komunikasi publik. Menurutnya, berbagai fenomena hingga permasalahan yang muncul hari ini ditengarai cara komunikasi yang buruk. Dampaknya, produk kebijakan yang baik tidak serta merta tersampaikan dengan baik pula ke masyarakat lantara cara berkomunikasi yang buruk.

“Pada intinya, bisa sampai dibentuk Panja, terus ada gelombang demo mahasiswa, itu kan akibat komunikasi yang kurang dikedepankan sampai ke akar rumput. Ajaklah berembuk, berkumpul, bermusyawarah, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Kalau Kepala Daerahnya tidak bisa, kan masih ada tim Humasnya sebagai representasi. Kan ada tenaga ahli yang dibiayai dari APBD. Itu duit rakyat loh. Kasih masukan, bukan hanya dikasih SK dan terima gaji saja,” tegas Lutfi.

Dia menyebutkan, di tengah kisruh program wakaf yang terus bergulir, hingga kritikan soal TKPP dan rangkap jabatan, serta kegaduhan publik yang kerap muncul, bisa diatasi melalui komunikasi dan koordinasi yang efektif, serta tutur kata yang baik. Lutfi menegaskan, Gerindra mempunyai beban moral terhadap masyarakat, terlebih dalam mengawal program-program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Komunikasi yang efektif dan tutur kata yang baik memang merupakan kunci penting bagi keberhasilan sebuah program. Tanpa keduanya, sebuah program, sebaik apa pun konsepnya, bisa menemui hambatan, bahkan kegagalan. Kami merasa perlu mengingatkan itu karena Pak Prabowo dalam Asta Cita ingin programnya terasa sampai ke masyarakat di akar rumput,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lutfi mengatakan gejolak yang muncul serta gonjang-ganjing semacam ini baru pertama kali terjadi di masa Pemerintahan Wali Kota sekarang. Dia pun tetap berpegang pada persoalan utamanya, yakni komunikasi. Dengan komunikasi disertai tutur kata yang baik dan beretika, tidak akan memunculkan ketersinggungan. Apalagi dalam menyampaikan program-program strategis.

“Ini realistis apa yang terjadi hari ini, bukan tendensi. Kalaupun tendensi, buat Gerindra apa untungnya. Mau bersama atau tidak bersama Wali Kota, Gerindra tetap jalan. Jadi, silahkan saja. Kita nothing to lose (Tanpa Beban) Saya sudah instruksikan sebagai Ketua Partai kepada temen-temen Fraksi Gerindra DPRD apabila untuk kepentingan masyarakat, harus didukung atau kebijakan itu sesuai dengan aturan,” ucapnya.

Meskipun begitu tambah Lutfi, untuk saat ini Gerindra masih membuka pintu komunikasi kepada Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. Sepanjang komunikasi tersebut membawa dampak manfaat untuk masyarakat. Bukan sekadar komunikasi angan-angan, atau yang mementingkan kelompok tertentu saja.

“Kalau kita ketemu, kita welcome, tapi tetap dalam koridor kebenaran dan kebaikan masyarakat. Tapi kita kalau ketemu hanya untuk lobi-lobi buat apa. Partai Gerindra tidak takut tidak kebagian kue karena Gerindra Partai yang mapan dan Gerindra bukan Partai minta-minta,” tukasnya.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader Partai Gerindra, baik yang kini berada di DPRD Kota Sukabumi maupun di luar DPRD, agar berjalan seiring sejalan dengan instruksi dan arahan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.

“Kita perlu perubahan yang nyata dan benar-benar terasa oleh masyarakat Kota Sukabumi. Yang bikin nyaman dan damai kita dukung. Kita sekarang dalam tanda kutip mendukung pemerintah jalankan aturan dan mekanisme yang berlaku. Gerindra itu lurus, tidak mencla-mencle wajar kalau kita mengingatkan, kita itu penyeimbang,” pungkasnya.

***

Exit mobile version