PenaKu.ID – Rasulullah SAW adalah suri tauladan terbaik bagi seluruh umat manusia, dan salah satu sifatnya yang paling menonjol adalah kesabarannya. Sepanjang hidupnya, terutama selama periode dakwah, beliau menghadapi berbagai macam hinaan, ancaman, dan perlakuan kasar dari kaum kafir Quraisy.
Namun, semua itu tidak pernah membuatnya goyah atau membalas dengan keburukan, melainkan dihadapi dengan kesabaran dan doa.
Menghadapi Hinaan dengan Kelapangan Dada Nabi Muhammad
Sejak awal menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW sering menerima cacian. Beliau dilempari kotoran, disebut sebagai orang gila, tukang sihir, dan penyair. Salah satu kisah paling terkenal adalah ketika seorang wanita tua Yahudi selalu meludahinya setiap kali beliau lewat.
Namun, ketika wanita itu jatuh sakit, Rasulullah justru menjadi orang pertama yang menjenguknya, menunjukkan keluhuran akhlak yang membuat wanita itu akhirnya memeluk Islam.
Kesabaran Nabi Muhammad dalam Perang dan Kehilangan
Ujian kesabaran tidak hanya datang dari hinaan, tetapi juga dari berbagai kesulitan fisik dan emosional. Beliau mengalami boikot ekonomi yang menyengsarakan, kehilangan orang-orang terkasih seperti istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib, serta menghadapi berbagai peperangan.
Dalam Perang Uhud, beliau bahkan terluka parah. Namun, dalam setiap situasi, beliau selalu menunjukkan ketabahan, memaafkan musuh, dan senantiasa bersandar pada pertolongan Allah SWT.**