PenaKu.ID – Ikan marlin merupakan salah satu primadona di kalangan penikmat sajian laut. Dikenal lewat moncong panjang menyerupai tombak dan tubuh yang ramping, ikan ini kerap menghiasi meja makan eksklusif.
Tekstur daging ikan ini lembut dan juicy membuatnya menggoda dijadikan sashimi, steak, maupun hidangan panggang.
Namun perlu diingat, kadar merkuri di dalam daging Ikan Marlin cukup tinggi sehingga konsumsinya harus dibatasi agar tidak membahayakan kesehatan.
Ciri Fisik Ikan Marlin yang Memikat Mata
Ikan marlin mudah dikenali lewat sirip punggung yang tinggi dan melengkung menyerupai layar kapal.
Warna punggungnya biru keunguan yang berkilau di bawah sinar matahari, sementara perutnya berwarna perak pucat.
Moncong panjang – disebut rostrum – digunakan untuk menyerang mangsa, memberikan kesan dramatis saat ikan ini melompat di atas permukaan laut.
Bobot marlin dewasa bisa mencapai puluhan kilogram, menjadikannya target pujaan para pemancing sport fishing.
Tekstur Daging Ikan Marlin
Daging marlin dikenal ringan di lidah, hampir menyerupai tekstur tuna atau swordfish. Rasa gurihnya pas untuk berbagai olahan: sashimi dengan saus ponzu, fillet panggang berbalur rempah, hingga steak dengan minyak zaitun dan bawang putih.
Namun, perlu diingat bahwa marlin termasuk ikan predator besar sehingga menumpuk merkuri lebih tinggi.
Ahli gizi menyarankan konsumsi maksimal 1–2 porsi (100–150 g) per minggu, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Sebagai alternatif, Anda dapat mengombinasikan hidangan marlin dengan ikan rendah merkuri seperti salmon atau kakap.
Dengan begitu, Anda tetap merasakan sensasi eksklusif tanpa risiko kesehatan berlebihan.**