PenaKu.ID – Tragedi kebakaran kapal pengangkut kendaraan kembali terjadi, kali ini menimpa Morning Midas milik Zodiac Maritime.
Saat berlayar dari Cina menuju Lazaro Cardenas, Meksiko, asap terdeteksi di dek kendaraan listrik pada posisi sekitar 480 km selatan Pulau Adak, Alaska.
Kapal membawa 3.048 unit mobil, termasuk 70 mobil listrik dan 681 hybrid, serta 350 metrik ton LPG dan 1.530 ton VLSFO—kombinasi bahan bakar berpotensi tinggi.
Saat sistem CO₂ otomatis gagal menaklukkan kobaran api, 22 awak kapal mengirim sinyal SOS dan dievakuasi oleh kapal Cosco Hellas.
Untungnya, tidak ada korban jiwa. Namun, kebakaran baterai lithium-ion yang rentan thermal runaway menyisakan tantangan besar bagi pemadaman di laut: satu mobil listrik butuh hingga 10.000 galon air, sulit diakomodasi atas kapal.
Penyebab Kebakaran Kapal Morning Midas
Thermal runaway merupakan reaksi kimia berantai dalam baterai lithium-ion yang dapat memicu kobaran ulang meski sudah padam. Dr. Brian Mayer, pakar kebakaran, menjelaskan bahwa kebutuhan air masif untuk mendinginkan sel baterai menyulitkan operasi di kapal.
Penggunaan air laut pun berisiko korosi pada struktur dan sistem kapal, sehingga solusi konvensional sering tidak memadai.
Dampak Kebakaran Kapal Morning Midas
Kebakaran besar seperti Morning Midas berpotensi menunda distribusi mobil listrik ke konsumen, meningkatkan biaya asuransi dan logistik.
Perusahaan pelayaran dipaksa melakukan evaluasi jalur dan prosedur keamanan, sementara produsen kendaraan listrik harus mempertimbangkan kemasan dan penanganan baterai seaman mungkin.
Insiden ini mengingatkan kasus Felicity Ace 2022, yang terbakar hampir dua minggu membawa ribuan mobil mewah.
Menurut Shipping and Safety Review 2025 oleh Allianz Commercial, kebakaran kapal mencetak rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir pada 2024.
Kompleksitas kapal modern dan kesulitan pemadaman di laut menuntut inovasi teknologi—seperti sistem suppress gas inert, coating anti-thermal runaway, serta deteksi dini berbasis sensor—agar insiden serupa dapat diminimalisasi dan rantai pasok kendaraan elektrik tetap andal.**