Pemerintahan

KDM–Ara Kompak Dorong KUR Perumahan di Jabar

×

KDM–Ara Kompak Dorong KUR Perumahan di Jabar

Sebarkan artikel ini
KDM–Ara Kompak Dorong KUR Perumahan di Jabar
KDM–Ara Kompak Dorong KUR Perumahan di Jabar./Ilustrasi (pixabay)

PenaKu.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi optimistis program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan akan membawa efek berganda atau multiplier effect ekonomi bagi rakyat Jabar.

Menurut Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, program pemerintah pusat jangan hanya dilihat dari sisi permintaan (demand) rumah, tetapi juga dari sisi pengembang dan ekonomi yang bergerak di sekitarnya.

“Rumah itu dibangun oleh siapa? Kontraktor, mandor bangunan, kuli bangunan. Ini lingkaran ekonomi yang melahirkan pertumbuhan. Kemudian ada toko bangunan, sopir pengangkut bahan, ada karyawan, UMKM,” kata KDM dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan dan Penguatan Ekosistem Perumahan di Karawang, Senin (27/10/2025).

Program KUR Perumahan Akan Hidupkan Dunia Pertambangan

“Pertambangannya yang memiliki izin yang baik, (materialnya) diangkut dengan angkutan memadai, tidak menimbulkan kerusakan jalan dan kecelakaan,” katanya.

Menurut KDM, hal yang perlu diperhatikan dalam program KUR Perumahan adalah keteraturan tata ruang. Dalam memilih lokasi rumah, pengembang harus mematuhi aturan tata ruang.

“Di situlah tata ruang pentingnya. Di mana wilayah pertambangan, industri, perumahan, ruang terbuka hijau. Circle ini semuanya harus jalan,” katanya.

Untuk menyukseskan program KUR Perumahan, menurut KDM, perlu ada orkestrasi dari gubernur, bupati dan wali kota yang baik. “Hari ini saya bangga serapan KUR Perumahan tinggi,” katanya.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, serapan KUR Perumahan di Jabar paling tinggi nasional. “(Serapan) rumah subsidi paling tinggi di Jawa Barat,” kata Ara.

Menteri Ara mengapresiasi kinerja KDM yang mendorong dengan keras program KUR Perumahan. “Terima kasih atas kebijakannya yang turun ke lapangan,” katanya.

Ia pun yakin program ini dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar perumahan.

“Satu rumah subsidi yang bekerja lima orang, kalau ada 100 ribu saja (KUR yang masuk), ada 500 ribu orang bekerja,” pungkas Ara.**