PenaKu.ID – Pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja impresif sepanjang tahun 2025. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai kapitalisasi pasar telah mencapai Rp15.234 triliun per 24 Oktober 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 23% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang berada di angka Rp12.336 triliun.
Kenaikan kapitalisasi pasar ini sejalan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa pasar modal Indonesia terus bertumbuh kuat, didukung oleh peningkatan aktivitas perdagangan dan antusiasme investor.
Pertumbuhan IHSG dan Rata-Rata Transaksi
Per 24 Oktober 2025, IHSG ditutup di level 8.271,722, atau meningkat 16,83% dari posisi akhir tahun 2024 di 7.079,905. Bahkan, IHSG sempat mencatatkan rekor tertingginya sepanjang masa di level 8.274,375 pada 23 Oktober 2025. Kapitalisasi pasar juga sempat mencetak rekor tertinggi di Rp15.559 triliun pada 10 Oktober lalu.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga melonjak 28% menjadi Rp16,46 triliun, naik dari Rp12,85 triliun pada Desember 2024. Aktivitas produk non-saham seperti warrant dan derivatif juga mencatatkan total nilai transaksi Rp4,48 triliun.
Peningkatan Jumlah Emiten dan Investor di IHSG
Dari sisi suplai, Iman Rachman menyampaikan bahwa BEI telah mencatatkan 23 saham baru, sehingga total emiten saham mencapai 955 perusahaan. Total penghimpunan dana dari seluruh efek di tahun ini mencapai Rp202,6 triliun.
Dari sisi permintaan, terjadi penambahan 4,2 juta investor baru (naik 28% dari 2024), sehingga total investor pasar modal Indonesia kini mencapai 19,1 juta. Khusus investor saham, jumlahnya tembus 8 juta, atau tumbuh hampir lima kali lipat dalam lima tahun terakhir. Partisipasi investor ritel juga sangat aktif, dengan rata-rata 222 ribu investor aktif per hari.**
