Kesehatan

Kangkung Ternyata Kaya Manfaat, Tapi Waspada Bahaya Tersembunyi Ini

Kangkung Ternyata Kaya Manfaat, Tapi Waspada Bahaya Tersembunyi Ini
Kangkung Ternyata Kaya Manfaat, Tapi Waspada Bahaya Tersembunyi Ini. (Foto: istimewa)

PenaKu.ID – Kangkung (Ipomoea aquatica), sayuran hijau yang kerap hadir di meja makan masyarakat Asia Tenggara, kembali menjadi sorotan. Sejumlah riset mutakhir mengungkap kandungan nutrisi dan potensi manfaat kesehatan yang dimilikinya, mulai dari antioksidan hingga efek perlindungan hati. Namun, para ahli menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko kontaminasi lingkungan.

Menurut laporan di ResearchGate, sayuran hijau ini terbukti kaya vitamin, mineral, serat, serta senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, dan karotenoid. Daun sayuran ini juga dilaporkan sebagai sumber kalium, besi, kalsium, dan magnesium yang cukup menonjol dibanding sayuran berdaun lainnya.

Riset praklinis yang dipublikasikan di PMC menunjukkan ekstrak sayuran hijau ini mampu melindungi jaringan hati dari kerusakan akibat paparan zat toksik, menurunkan stres oksidatif, serta memperbaiki profil enzim hati. Temuan ini sejalan dengan praktik pengobatan tradisional di sejumlah daerah yang menggunakan Ipomoea aquatica untuk gangguan hati.

Tak hanya itu, kajian di ScienceDirect melaporkan adanya bukti bahwa Ipomoea aquatica memiliki efek hipoglikemik atau menurunkan kadar gula darah pada hewan uji. Meski menjanjikan, pakar menegaskan uji klinis pada manusia masih terbatas. Karena itu, sayuran ini tidak bisa dijadikan pengganti terapi medis resmi.

Risiko yang Mengintai dari Kangkung

Di balik manfaatnya, Ipomoea aquatica menyimpan potensi bahaya. Penelitian di PMC menemukan bahwa tanaman ini mudah menyerap logam berat dari air tercemar, termasuk timbal (Pb), kadmium (Cd), dan seng (Zn). Kangkung yang tumbuh di sungai atau saluran dekat kawasan industri berisiko tinggi mengandung residu berbahaya.

Saran Praktis untuk Konsumen

Agar tetap aman, para ahli gizi menyarankan beberapa langkah:

Pilih sumber terpercaya: belilah dari petani atau pedagang yang jelas asal panennya.

Cuci dan olah dengan benar: bilas berulang kali. Untuk mengurangi kadar oksalat atau nitrat, rebus sebentar lalu buang air rebusannya.

Variasikan konsumsi sayuran: jangan hanya mengandalkan kangkung sebagai sumber nutrisi.

Konsultasi medis: pasien dengan gangguan ginjal atau masalah metabolik sebaiknya berkonsultasi sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar.

Kangkung berpotensi menjadi sayuran lokal bergizi yang membawa banyak manfaat kesehatan. Namun, klaim terapeutiknya masih memerlukan bukti lebih kuat melalui uji klinis manusia. Yang terpenting, perhatikan asal usul kangkung agar terhindar dari risiko logam berat.**

Exit mobile version