Penaku.ID – Di masa pandemi global covid-19-19, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan, sejumlah indikator ekonomi di daerah ini membaik. Dua di antaranya adalah menjelang peresmian tahap satu Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, November 2020 dan realiasasi investasi dari Taiwan di Jabar.
Hal itu disampaikan Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– saat bersilaturahmi dengan Wakil Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani di Jakarta, tempo hari..
“Juga ada berbagai rencana pengembangan kawasan perekonomian yang diharapkan bisa menjadi lokomotif perekonomian Jabar di masa mendatang. Pengembangan kawasan ekonomi ini akan menjadikan Jabar sebagai tempat yang menarik bagi investasi dari luar,” tutur Kang Emil.
Diakuinya, meski posisi ekspor Jabar menempati urutan pertama secara nasional, tapi terjadi penurunan yang cukup dalam. Namun, masih ada beberapa sektor yang tumbuh seperti pertanian dan telekomunikasi.
Selain itu, dana PEN dari pemerintah pusat sebesar Rp2,5 triliun sudah disalurkan seluruhnya oleh bank bjb. Ditambah dana bank bjb sebesar Rp2,5 triliun, totalnya sebanyak Rp5 triliun sudah disalurkan ke berbagai sektor ekonomi tangguh dan prospektif.
“Penyaluran program PEN melalui bank bjb juga telah mencapai target, bahkan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan. Itu berarti, program pemulihan yang dicanangkan telah terserap di Jabar,” katanya.
Ia juga menjelaskan, upaya Pemprov Jabar dalam menanggulangi pandemi COVID-19 sebagai prasyarat utama PEN Jabar. Salah satu yang dilaporkan adalah pembentukan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Provinsi Jabar sebagai kelanjutan dari Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar.
Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil juga menyerahkan dokumen kerja Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar kepada KPEN) melalui Rosan Roesani.
Rosan mengapresiasi langkah yang telah diambil Pemda Pemprov Jabar, termasuk membentuk KPED yang melibatkan dunia usaha, akademisi, dan seluruh potensi yang ada.
“Ini akan menjadi kekuatan Jabar dalam pemulihan ekonomi,” katanya.
Rosan berpesan Pemprov Jabar dan juga KPED Jabar mengawasi penyaluran dana program PEN di sektor UMKM dan bantuan sosial sebagai target utama pemerintah untuk mendukung gerak ekonomi masyarakat.
“Sebab, program ketahanan pangan dan UMKM menjadi tumpuan daya ungkit perekonomian nasional dalam program KPEN. Kita harus kawal bersama. Keberadaan KPED (Jabar) bisa membantu sosialiasi dan pemantauan program KPEN di Jabar,” ucap Rosan.
a kusmawan