PenaReligi

Jenazah Sekda Halut Fredy Tjandua Dikebumikan

IMG 20200822 WA0116
Proses pemakaman almarhum fredy tjandua dengan protokol kesehatan

PenaKu.ID – Jenazah Sekretris Daerah (Sekda) Halmahera Utara, Fredy Tjandua, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pinokalan Kecamatan Ranowulu Bitung Barat, Sulawesi Utara (Sulut), dengan menggunakan protokol covid-19.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kepergian mendiang Fredy ke tempat peristirahatan terakhir dihadiri keluarga dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

Salah satu keluarga mendiang Sekda, Hernefer Tjandua menyatakan, pihak keluarga bersama Pemkab Halut telah berupaya agar jenazah mendiang Sekda dipualangkan ke tanah kelahirannya di Tobelo, namun tidak mendapat izin dari otoritas kesehatan setempat.

Selaku pihak keluarga, Hernefer telah mengikhlaskan jenazah saudaranya dimakamkan di Bitung Sulawesi Utara, “kita terima dengan lapang dada, kita ikhlaskan,” ucap Hernefer melalui telepon selularnya.

“Berbagai upaya untuk memulangkan jenazah Fredy ke Tobelo sudah dilakukan, namun tidak mendapat izin dari pihak otoritas kesehatan di Kota Manado. Kami dan Pemda Halut sudah berupaya tapi tidak bisa,” ujarnya.

Selain keluarga mendiang, prosesi pemakaman juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo Halut Deky Tawaris dan tim dokter RSUD Tobelo dr Amanda yang sekaligus mewakili Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

Sementara, Kepala Dinas Kominfo Pemkab Halut, yang juga selaku juru bicara gugus tugas covid-19 Halut, Deky Tawaris menyampaikan, prosesi pemakaman orang nomor tiga di jajaran Pemkab Halut itu, menggunakan SOP covid-19, sehingga upaya pihak keluarga bersama pemerintah daerah untuk memulangkan jenazah tidak diperbolehkan.

Deky mengatakan, selain pihak keluarga, Pemkab Halut juga telah melakukan berbagai upaya untuk memulangkan jenazah mendiang Sekda, termasuk melakukan kordinasi dengan pihak Bandara Sam Ratulangi Manado, pihak karantina udara dan karantina laut.

“Ternyata tidak ada satu lembaga yang memberikan sedikit toleransi dengan protokol kesehatan. Sehingga Pemda Halut dan pihak keluarga menerima dengan lapang dada untuk memakamkan Pak Sekda di Bitung,” jelas Deky.

Dia mengaku, selain pihak keluarga, prosesi pemakaman mendiang Sekda juga dihadiri unsur pemerintah dengan penerapan protokol covid-19.

“Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran Pemda Halmahera Utara menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga dan turut berduka cita yang dalam dengan adanya protokol covid, sehingga tidak bisa menyaksikan ke pemakaman beliau (Sekda red),” ungkap Deky.

Pada kesempatan itu, Deky yang mewakili pemerintah juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakulan tim penanganan covid-19 termasuk tenaga medis di RSUD Tobelo dan RSU Prof Kandow Manado.

“Upaya kolaborasi tim covid dan dokter merawat Sekda Halut sudah dilakukan secara maksimal oleh Pemda mulai dari RSUD Tobelo untuk melayaninya, sehingga langkah terakhir Pemda Halut harus merujuk mendiang Sekda ke rumah sakit yang lebih representatif di RSU Prof Kandow Manado,” ungkap Deky.

“Namun sayang semua upaya rencana itu kita lakukan, tapi rencana Tuhan berkata lain,” tutup Deky sedih.



(Gibran)

Exit mobile version