Ragam

Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

×

Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

Sebarkan artikel ini
Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025
Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Kementerian Agama dijadwalkan menggelar sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025) guna menetapkan awal bulan Syawal 1446 Hijriah.

Penetapan ini menjadi sangat krusial bagi seluruh umat Islam di Indonesia, mengingat adanya upaya untuk menyamakan pedoman dalam menjalankan ibadah dan perayaan Idulfitri.

Ads

Sidang isbat yang melibatkan ulama, pakar astronomi, ahli ilmu falak, serta instansi terkait ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang objektif dan akurat dalam menentukan hari raya Lebaran.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa terdapat potensi Lebaran 2025 untuk dirayakan secara serentak oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

“Potensinya ada untuk berbarengan. Iya, potensinya sama Lebaran 31 Maret 2025,” ujar Nasaruddin Umar pada Sabtu (22/3/2025).

Pernyataan ini menandakan adanya koordinasi yang baik antar lembaga keagamaan dan pemerintah dalam menyikapi penetapan awal bulan Hijriah.

Rincian Sidang Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

Sidang isbat kali ini memiliki peran penting dalam menentukan kapan umat Islam harus memulai perayaan Idulfitri.

Para peserta sidang tidak hanya berasal dari lingkungan keagamaan, melainkan juga melibatkan pakar astronomi dan ahli falak untuk memastikan perhitungan hilal dilakukan secara ilmiah.

Dengan mengamati posisi hilal yang masih di bawah nol derajat dan elongasi yang belum mencapai standar minimal, para ahli memberikan masukan objektif berdasarkan metode hisab.

Proses ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan lembaga terkait dalam menjamin keakuratan penetapan hari raya, sehingga seluruh umat Islam mendapatkan pedoman yang sama.

Faktor Astronomi dan Perhitungan Hilal Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

Metode perhitungan hilal merupakan aspek fundamental dalam menentukan awal bulan Syawal.

Menurut Nasaruddin Umar, posisi hilal yang masih berada di bawah nol derajat, tepatnya minus tiga derajat, dan elongasi yang rendah menjadi alasan utama potensi perayaan Idulfitri pada 31 Maret 2025.

Perhitungan ini telah disesuaikan dengan kriteria standar, yaitu ketinggian hilal minimal tiga derajat dengan elongasi sekitar enam derajat.

Hal ini memastikan bahwa penetapan awal bulan Hijriah dilakukan berdasarkan data astronomi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sidang isbat ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang disepakati bersama oleh semua pihak, sehingga masyarakat tidak mengalami perbedaan dalam penentuan hari raya.

Penetapan yang seragam juga akan memudahkan pelaksanaan ibadah dan perayaan Idulfitri di seluruh Indonesia, memberikan rasa kebersamaan dan kesatuan di antara umat Islam.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**