Internasional

Iran Eksekusi Terduga Mata-mata Mossad, Jaringan Intelijen Terbongkar?

Iran Eksekusi Terduga Mata-mata Mossad, Jaringan Intelijen Terbongkar?
Iran Eksekusi Terduga Mata-mata Mossad, Jaringan Intelijen Terbongkar?/(pixabay)

PenaKu.ID – Otoritas Iran mengumumkan telah melaksanakan eksekusi hukuman mati terhadap Babak Shahbazi, seorang pria yang dituduh bekerja sebagai mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad.

Menurut laporan kantor berita pemerintah IRNA, eksekusi dilakukan pada hari Rabu, 17 September 2025, setelah melalui serangkaian proses hukum.

Kasus ini menyoroti ketegangan yang terus berlanjut antara Iran dan Israel, di mana kedua negara sering terlibat dalam perang bayangan yang melibatkan spionase dan operasi rahasia.

Eksekusi Shahbazi menandai langkah tegas Iran dalam memberantas jaringan intelijen asing di dalam negerinya.

Pihak berwenang mengklaim bahwa Shahbazi memiliki peran penting dalam memberikan informasi sensitif kepada Mossad, yang berpotensi mengancam keamanan nasional Iran.

Peran Kunci dan Informasi Strategis Iran yang Dibocorkan dari

Menurut laporan IRNA, Babak Shahbazi bekerja di sektor instalasi sistem pendingin untuk perusahaan yang terkait dengan institusi telekomunikasi, militer, dan keamanan.

Berkat posisinya, ia diduga memiliki akses terhadap informasi penting mengenai pejabat senior Iran dan fasilitas strategis.

Ia dituduh menyampaikan data krusial ini kepada seorang agen intelijen Israel bernama Esmaeil Fikri, yang telah dieksekusi lebih dulu pada Juni 2025 atas tuduhan serupa.

Kolaborasi antara keduanya diyakini telah membahayakan beberapa operasi keamanan Iran, menjadikannya target utama bagi kontra-intelijen negara tersebut.

Proses Hukum Hingga Vonis Hukuman Mati dari Iran

Pemerintah Iran menegaskan bahwa eksekusi Shahbazi dilakukan setelah proses hukum yang sah. Mahkamah Agung Iran telah meninjau dan menyetujui vonis tersebut, mengonfirmasi perannya dalam pertukaran intelijen dengan Mossad.

Dalam menjalankan aksinya, Shahbazi dilaporkan mengadakan pertemuan daring terenkripsi dengan agen Israel, menerima pelatihan spionase dari Mossad, dan secara aktif berusaha mengumpulkan data rahasia.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi siapa pun yang mencoba bekerja sama dengan badan intelijen asing yang dianggap musuh oleh Republik Islam Iran.**

Exit mobile version