PenaKu.ID – Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan pada wartawan terkait meledaknya gudang amunisi di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/324).
Dilansir dari Antara, Panglima TNI mengatakan ada 65 ton bahan peledak kadaluarsa yang tersimpan di Gudmurah atau gudang amunisi daerah Ciangsana sebelum terjadinya ledakan.
Ke 65 ton bahan peledak kadaluarsa itu akan didata, diamankan lalu dimusnahkan di Disposal area. Hal tersebut memerlukan tahapan-tahapan yang tidak mudah. Sesuai dengan SOP bahan peledak tersebut tersimpan di bawah tanah dan jauh dari pemukiman warga.
Insiden meledaknya gudang amunisi di Ciangsana diakui oleh Panglima TNI bahwa salah satunya adalah karena bahan peledak kadaluarsa tersebut.
“Bisa, bisa jadi sementara diakibatkan oleh amunisi kadaluarsa” ujarnya pada para wartawan. Gudang Ciangsana tempat menyimpan bahan peledak dari ukuran terkecil dan terbesar itu menyita perhatian pada Sabtu (30/3/24) karena tiba-tiba meledak mengejutkan warga. sifat bahan peledak kadaluarsa sangat stabil dan sensitif terhadap getaran,” ujarnya.
Bahan Peledak di Gudang Amunisi Ciangsana Rencana Dibuang
Menurut Panglima TNI, masa berlaku bahan peledak adalah 10 tahun. Jika sudah 10 tahun tidak digunakan, bahan peledak tersebut akan dikumpulkan di bawah tanah dilindungi dengan tanggul yang kuat. Bahan peledak kadaluarsa dikumpulkan di Gudmurah-gudmurah di berbagai daerah.
Di Ciangsana bahan peledak kadaluarsa itu akan dibuang di diaposal area tapi terlanjur meledak.
Sementara itu api yang berkobar di lokasi gudmurah Kodam Jaya sudah berhasil dipadamkan pada pukul 3.15 WIB.
Atas kerja sama Jihandak dan tim khusus POM api bisa ditangani. Mereka melakukan penyisiran sisa-sisa bahan peledak dipemukiman untuk dibersihkan.
Pihak TNI menghimbau pada warga apabila menemukan sisa selongsong, granat dan lain-lain agar segera melapor pada petugas untuk ditangani oleh Satuan Teritori yang mendata secara sistematis.
***