Ekonomi

Harga Emas Dunia Kembali Meroket

Harga Emas Dunia Kembali Meroket
Harga Emas Dunia Kembali Meroket/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Harga emas dunia menunjukkan tren melonjak tajam, melewati batas US$ 3.200 per troy ons.

Lonjakan ini terjadi akibat melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Keadaan ini tidak hanya memicu kekhawatiran akan potensi resesi global, tetapi juga meningkatkan minat investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas guna mengamankan portofolio mereka di tengah gejolak pasar.

Pengaruh Geopolitik Terhadap Harga Emas

Ketidakstabilan geopolitik saat ini berdampak besar pada dinamika pasar emas.

Peningkatan tarif impor dari China hingga 125% untuk produk-produk asal AS semakin memperburuk ketegangan antar kedua negara.

Hal ini, ditambah dengan pelemahan nilai tukar dolar AS, mendorong para investor global untuk mencari perlindungan dalam bentuk emas.

Di pasar internasional, emas kini dianggap sebagai aset yang mampu mempertahankan nilai dan mengimbangi dampak negatif dari fluktuasi ekonomi yang terjadi.

Berbagai analis menunjukkan bahwa meskipun terjadi sedikit koreksi harga, tren kenaikan emas secara keseluruhan masih sangat kuat.

Analisis Pasar dan Prediksi Ke Depan Harga Emas

Data perdagangan pada Jumat (11/4/2025) menunjukkan bahwa emas dunia sempat menyentuh puncak di angka US$ 3.245,28.

Kontrak emas berjangka di Amerika Serikat pun mengalami kenaikan, ditutup pada level US$ 3.244,6.
.
Pendorong utama dari kenaikan ini meliputi aksi beli dari bank-bank sentral, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, dan situasi geopolitik yang memicu ketidakpastian global.

Analis dan trader logam, seperti Tai Wong, menyatakan bahwa meski ada potensi koreksi, reli harga emas kemungkinan besar akan terus berlanjut selama ketidakpastian geopolitik masih berlangsung.

Momentum pertumbuhan harga emas ini memberikan sinyal bahwa banyak investor mempercayai bahwa logam mulia tetap menjadi pilihan utama dalam menghadapi ancaman resesi global.

Jika kondisi ekonomi dan politik tidak membaik, emas bisa terus memberikan nilai proteksi yang tinggi bagi para pelaku pasar.**

Exit mobile version