Seleb

Hamish Daud Buka Suara Soal Perceraian: Saya dan Yaya Akan Jadi Teman Selamanya

Hamish Daud Buka Suara Soal Perceraian: Saya dan Yaya Akan Jadi Teman Selamanya
Hamish Daud Buka Suara Soal Perceraian: Saya dan Yaya Akan Jadi Teman Selamanya/(instagram)

PenaKu.ID – Aktor dan arsitek Hamish Daud akhirnya angkat bicara mengenai proses perceraiannya dengan sang istri, penyanyi Raisa Andriana. Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kanal YouTube, Sabtu (8/11/2025), Hamish menegaskan bahwa perpisahan mereka berjalan dengan baik dan damai. Ia menekankan bahwa status suami istri boleh berakhir, tetapi hubungan mereka sebagai sahabat akan tetap terjalin.

Kabar perceraian pasangan yang menikah pada 3 September 2017 ini mengejutkan banyak pihak. Raisa diketahui telah mendaftarkan gugatan cerai melalui sistem e-court Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 22 Oktober 2025. Pasangan ini telah dikaruniai seorang putri, Zalina Raine Wyllie.

Komitmen Hamish Daud Menjadi Sahabat Demi Anak

Hamish Daud menanggapi kebingungan publik mengenai perpisahan mereka yang terlihat “baik-baik saja”. Ia mengonfirmasi bahwa tidak ada drama atau konflik besar di balik keputusan tersebut. “Perpisahan saya dan Yaya (Raisa) menjadi omongan, orang mungkin kayak kok bisa pisah baik-baik. Tetapi, jujur saya sama Yaya, we’re best friends you know. Enggak ada yang aneh-aneh,” tutur Hamish.

Alasan utama mereka menjaga hubungan baik adalah demi putri semata wayang mereka. “Intinya hubungan saya sama Yaya itu baik banget. Kita mau jaga itu dan kita akan jadi teman selama-lamanya. Karena kita punya anak, kita pengin jaga itu,” imbuhnya.

Proses Move On Hamish Daud di Tengah Perceraian

Lebih lanjut, Hamish mengakui bahwa saat ini keduanya sedang berada dalam proses untuk melanjutkan hidup masing-masing atau move on. Meskipun proses perceraian secara hukum masih berjalan, komitmen mereka untuk tetap menjadi orang tua yang kompak bagi Zalina tidak berubah.

“Kita sekarang lagi proses untuk move on,” tandas Hamish. Sikap dewasa yang ditunjukkan keduanya dalam menghadapi perceraian ini diharapkan dapat menjadi contoh dalam mengutamakan kesejahteraan anak di atas konflik pribadi orang tua.**

Exit mobile version