PenaKu.ID – Pengurus Forki KBB atau Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Kabupaten Bandung Barat (KBB) siap memberikan yang terbaik untuk Bandung Barat.
Forki KBB siap nombok untuk menutupi kekurangan anggaran para atlet karate yang akan bertanding diajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat tahun 2022 mendatang.
Ketua Forki KBB, Asep Dedi Setiawan mengatakan, pihaknya sangat mengetahui kondisi Pemkab Bandung Barat saat ini tengah mengalami defisit anggaran. Sehingga, tidak bisa maksimal membiayai para atlet di ajang Porprov tahun ini.
“Jangankan untuk KONI, dana untuk pembangunan infrastruktur masyarakat umum pun sama tersendat karena refocusing anggaran. Jadi kami terima apa adanya,” kata Asep di Batujajar, Sabtu (29/10/2022).
Idealnya, ia menjelaskan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk peralatan, penginapan atau hotel, konsumsi dan transportasi bagi cabor Karate sekitar Rp 130 juta.
Sedangkan, anggaran dari KONI KBB untuk peralatan yang diterima semua cabor yang akan bertanding rata-rata hanya Rp 7,5 juta.
“Anggaran amannya untuk kita (Cabor Karate) sekitar Rp 130 juta, kalau melihat dari cukupnya dana saat ini jauh dari cukup. Kita harus mencapai nilai amannya, kalau tidak kita akan kesulitan, jadi kami harus nombok apapun resikonya,” ujarnya.
Forki KBB Ingin Bawa Nama Harum
Meski dengan dana yang pas-pasan, Asep menegaskan bahwa Forki KBB akan tetap mengedepankan prestasi demi membawa harum nama Bandung Barat.
“Tapi kami tidak melihat jumlah nilai, tapi bagaimana kita punya tekad yang kuat untuk berprestasi. Terkait uang bisa dicari, yang terpenting tekad kita membina atlet satu tujuan untuk berprestasi,” tegasnya.
Ia pun menambahkan, Forki KBB menurunkan 15 atlet yang akan bertanding diajang Porprov Jabar tahun ini dengan target tiga medali emas. Pihaknya optimis target tersebut bisa diraih meski dengan minimnya anggaran saat ini.
“Untuk pelaksanaannya kita nanti di Subang, kita akan berangkat pada 4 November dan pulang 12 November 2022. Kita optimis target tiga medali emas bisa tercapai,” pungkasnya.
***