Firdaus Oiwobo Respons Pernyataan Pj Gubernur Jabar
Firdaus Oiwobo menyebut bahwa pujian-pujian yang diberikan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat kepada Asmawa Tosepu hanya pujian tidak beralasan
PenaKu.ID – Firdaus Oiwobo menyangkal salah satu pernyataan Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, yang mengangkat-ngangkat dan mengelu-elukan Mantan Pj. Bupati Bogor sebelumnya, Asmawa Tosepu.
Firdaus Oiwobo yang dikenal Pengacara Koboi serta memiliki konflik dengan Mantan Pj. Bupati Bogor sebelumnya, Asmawa Tosepu, ia menyangkal pernyataan dari Pj. Gubernur Jawa Barat.
“Jadi perlu dicatat ya, saya menyangkal pernyataan Pj. Gubernur Jawa Barat yang mengangkat-ngangkat dan mengeluk-elukan Asmawa Tosepu. Seakan-akan Asmawa Tosepu itu dianggap oleh Pj. Gubernur Jawa Barat adalah Pj. Bupati yang berprestasi melebihi bupati dan gubernur definitif di Jawa barat,” Kata Firdaus Oiwobo kepada PenaKu.ID melalui sambunngan telepon WhatsApp, Kamis (26/9/2024).
Ia menganggap pernyataan yang dikeluarkan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat termasuk mendiskreditkan
kredibilitas bupati dan Gubernur Jawa Barat, selama bupati dan Gubernur Jawa Barat ini ada.
“Jadi pernyataan Bey Machmudin ini sama dengan menganggap bahwa bupati, walikota dan gubernur yang ada di Jawa Barat tidak sehebat dan secerdas atau sepintar dari Asmawa Tosepu, ini pernyataan provokatif yang dilakukan Pj. Gubernur Jawa Barat sendiri,” ujarnya.
Firdaus Oiwobo menegaskan bahwa, diberhentikan Asmawa Tosepu dari Pj. Bupati Bogor dianggap melanggar Peraturan Pemerintah tentang Pembongkaran dan Peraturan-peraturan lainnya.
“Ingat, itu karena saya menyurati langsung Kemendagri, Sekjen Mendagri, Jenderal Tomsi dan inspektorat, karena saya anggap Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu melanggar Peraturan Pemerintah tentang Pembongkaran dan Peraturan-peraturan lainnya,” tegasnya.
Pedagang kecil dan rakyat kecil, Lanjut Si Pengacara Koboi, disingkirkan dan dipaksa masuk kawasan rest area puncak. Sementara rest area tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya karena pendapatan di lokasi sebelumnya dan sekarang turun drastis.
“Pedagang Puncak melalui Kementerian Hukum dan HAM, kementerian kehakiman sudah resmi diberikan izin melalui AHU (Administrasi Hukum Umum) dengan nomor AHU yang ada di perkumpulan puncak. Lalu kalau mereka mengatasnamakan pedagang puncak pedagang puncak yang mana? sementara pedagang puncak yang telah diresmikan oleh kemenkumham itu adalah Perkumpulan Pedagang Puncak Bogor (P3B),” tuturnya.
Firdaus Oiwobo Sebut Pujian Tanpa Dasar
Ia menuturkan bahwa para pedagang yang berada di kawasan Gunung Mas saat ini itu adalah pedagang Puncak ilegal yang tidak ada dasar hukumnya.
“Padahal puncak yang ada di sepanjang Jalan Puncak Bogor sebagian besar itu sudah ada izinnya dari Kementerian Perdagangan RI sudah gabung dalam perkumpulan pedagang puncak bogor (P3B) yang resmi dan legal, dan mereka sebagian punya SPH (Surat Pelepasan Hak) dari PT. SSBP (Sumber Sari Bumi Pakuan), jadi mereka bukan berdagang ilegal,” ucapnya.
ia menyebut bahwa pujian-pujian yang diberikan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat kepada Asmawa Tosepu hanya pujian tidak beralasan. Pejabat tersebut, menurutnya, dilengserkan karena kekeliruannya memimpin.
“Karena jabatan dia masih ada satu bulan lagi di tengah jalan digeser. Oleh surat saya, surat dari Law Firm Firdaus Oiwobo, S.H & Partners, dia tidak memahami aturan dan regulasi. Dia saya surat mendagri dan Dia sudah diperiksa oleh inspektorat,” ujarnya.
Terakhir Firdaus menegaskan, Mantan Pj. Bupati Bogor tersebut memiliki kekhilafan dalam memimpin dan tidak mengerti tupoksinya sendiri.
“Bagaimana ceritanya, bupati tidak mengerti sebagaimana tupoksinya sendiri dan diangkat-angkat dan di elu-elukan oleh Pj. Gubernur Jabar, artinya ini sama-sama tidak mengerti tupoksi mereka,” tuturnya.
***