PenaKu.ID – Pemerintah Kota Kaohsiung di Taiwan mengumumkan dampak ekonomi luar biasa dari penyelenggaraan konser grup K-Pop global, Blackpink.
Konser yang merupakan bagian dari tur bertajuk “Deadline” tersebut dilaporkan menghasilkan pendapatan pariwisata dengan nilai fantastis, mencapai Rp161 miliar (sekitar 13,9 miliar Won Korea). Angka ini menunjukkan kekuatan besar K-Pop sebagai penggerak ekonomi regional.
Dilansir dari Allkpop, Sabtu (25/10/2025), Biro Pengembangan Ekonomi Kaohsiung merilis laporan yang merinci kesuksesan tersebut. Konser yang digelar pada 18-19 Oktober 2025 itu berhasil merevitalisasi berbagai sektor industri di kota tersebut. Sektor yang paling terdampak positif meliputi pertokoan ritel, pasar malam, pusat perbelanjaan (department store), dan industri akomodasi atau perhotelan.
Dampak Blackpink pada Ekonomi Langsung pada Bisnis Lokal
Kehadiran puluhan ribu penggemar Blackpink, yang dikenal sebagai BLINKs, secara signifikan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal. Sejumlah pasar malam utama di Kaohsiung, seperti Pasar Ruifeng, Liuhe, dan Jilin, dilaporkan tetap ramai pembeli hingga larut malam.
Para pelanggan dilaporkan rela mengantre di berbagai gerai hingga pukul 1 atau 2 dini hari waktu setempat. Akibatnya, penjualan di area tersebut mengalami lonjakan lebih dari 30% dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Lonjakan Penumpang Transportasi Publik di Konser Blackpink
Selain sektor niaga, dampak positif juga dirasakan oleh operator transportasi publik. Kaohsiung Rapid Transit Corp (KRTC) melaporkan adanya lonjakan pesat jumlah penumpang kereta bawah tanah selama dua hari konser. KTRC mencatat telah mengangkut total 605.112 penumpang.
Rinciannya, 323.601 penumpang pada hari Sabtu dan 281.511 penumpang pada hari Minggu. Konser grup beranggotakan Jennie, Rose, Jisoo, dan Lisa ini digelar di Stadion Nasional Kaohsiung dan sukses menarik lebih dari 120.000 penonton.**
