PenaKu.ID – Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri sosialisasi pusat kesejahteraan sosial (puskesos) Kota Sukabumi yang digelar Dinas Sosial Kota Sukabumi di Hotel Horison Kota Sukabumi, Senin (21/6/21).
Walikota berharap ada konsolidasi data kemiskinan agar bisa mengadvokasi warga dengan tepat sasaran. Dalam sosialisasi ini diberikan tali asih dari pemkot kepada petugas sosial misalnya Tagana, PSM dan pendamping PKH.
“Penanganan kemiskinan harus terpadu, terlebih dengan adanya dampak pandemi pada angka pengangguran dan kemiskinan,” ujar Fahmi.
Itulah sebabnya, kata Fahmi, tugas dinsos menjadi semakin berat di saat sekarang, bukan hanya dinkes yang mengendalikan angka COVID-19.
Lanjut fahmi, dinsos memiiki tugas tidak kalah berat di saat konteks recovery ekonomi harus mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga angka kemiskinan dapat dikendalikan. Hal ini tidak mungkin dilakukan dinsos sendiri akan tetapi harus dibantu orang lain yang bergerak bersama menekan dan memfasilitasi penanggulangan warga miskin, rawan dan rentan miskin.
Saat ini ungkap Fahmi, berbagai program digulirkan pemerintah baik pusat dan provinsi yang menyasar warga miskin, rawan dan rentan miskin dalam pengentasannya.
Namun, sebut fahmi, ada yang belum dapat yang menjadi tantangan bagi petugas dilapangan. Sehingga pada 2011 dan 2013 digagas pelayanan terpadu dan gerakan masyarakt peduli kabupaten/kota sejahtera (Pandu Gempita) dan pada 2014 Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).
Terakir kini dibentuk puskesos yang diharapkan melakukan konsolidasi data kemiskinan dan advokasi kepada warga miskin secara tepat sasaran.
“Di tingkat kelurahan dapat dibentuk puskesos dalam konsolidasi data warga miskin, rawan dan rentan agar bisa cepat ditanggulangi serta diadvokasi di tingkat kelurahan,” kata Fahmi.
Saat ini di kota Sukabumi baru ada dua puskesos yakni wilayah Karangtengah dan Karamat Kecamatan Gunugpuyuh.
***