PenaKesehatan

Fahmi Beberkan Tantangan IBI di Masa Depan

Fahmi Beberkan Tantangan IBI di Masa Depan
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi (ketiga kiri) menghadiri Rapat kerja ke VII pengurus cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Sukabumi di Hotel Fresh Kota Sukabumi, Sabtu (14/1/2023).

PenaKu.ID – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Rapat kerja ke VII pengurus cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Sukabumi di Hotel Fresh Kota Sukabumi, Sabtu (14/1/2023).

Kegiatan ini bertemakan perjalanan panjang profesi bidan mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia maju.

”Setelah 34 bulan pandemi dan di akhir tahun kemarin Covid melandai serta di awal tahun bisa lebih leluasa melaksanakan aktivitas termasuk raker IBI,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Atas nama pemkot kata dia pemkot mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar IBI atas dukungan yang diberikan kepeada pemda atas sinergi dengan kebersamaan IBI terjalin dengan baik. Fahmi menekankan pentingnya menghadapi Milestones 100 tahun menuju Indonesia emas.

Di mana, sejumlah masa dilewati yakni 1945, pembangunan dan stabilitas 1966 sejak 2008 transformasi dan kini menjemput Indonesia emas 2045.

Di tahun tersebut bukan panggung pemimpin sekarang melainkan anak-anak generasi penerus, sehingga harus mempersiapkan anak menjemput Indonesia emas di 2045 mendatang.

”Alhamdulillah Indonesia masuk G20 negara besar dunia dan peringkat 16 dunia dan ditargetkan 10 tahun mendatang masuk 10 besar dunia,” ungkap Fahmi. Ditargetkan pada Indonesia emas masuk 4 besar dunia.

IBI Harus Berkolaborasi

Fahmi juga menyampaikan, tantangan dalam dunia kesehatan meningkatkan kesehatan masyarakat jadi prioritas, IBI jadi salah satu yang berperan. Selanjutnya, tersedianya kesehatan primer yang mampu membuat warga yang sehat tetap sehat dan sarana prasarana yang harus dilengkapi.

Berikutnya kata Fahmi, peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit dan bidan juga bertanggungjawab dalam hal ini. Selain itu penanggulangan pandemi dan kolaborasi saling menguatkan organisasi profesi kesehatan jadi kekuatan utuh dalam pelayanan.

”Raker ke tujuh, menguatkan kolabotasi antar elemen organisasi profesi kesehatan,” imbuh Fahmi.

Berikutnya tujuan kehidupan sehat dan sejahtera di 2030 yakni stunting HIV dan AIDS jadi tantangan.

Bidan, lanjut Fahmi, peran penting tiga hal penurunan AKI dan AKB, new zero stunting, dan menyiapkan generasi penerus masa depan berkualitas. Selain itu bidan adaftif dengan perubahan zaman yang luar biasa cepat karena teknologi bergerak. Responsif dan solutif karena tugas kemanusiaan.

***

Exit mobile version